Tak hanya itu, menurutnya lagi cara pemerintah mengatasi tidak sesuai dengan masalahnya. Alih-alih melindungi wilayah tangkapan air atau menyediakan ruang tampung sementara air, pemerintah justru lebih fokus pada alur sungai tertentu.
"Contohnya Karang Mumus. Padahal banjir tidak seluruhnya berhubungan dengan Karang Mumus," ucapnya.
Dirinya menyatakan, konsep atau model penanganan banjir pemerintah saat ini adalah mengeringkan. Yang berarti, membuat aliran air permukaan bisa secepat mungkin dibuang ke laut.
Namun baginya hal itu sulit terjadi. Karena alur sungai yang ada di Samarinda ialah landai.
Baca Juga: Samarinda Diguyur Hujan 5 Jam, 53 Titik Terendam Banjir, 2 Tiang Listrik Tumbang
"Jadi tak usah heran kalau tiap tahun titik banjir akan bertambah seiring dengan bertambahnya konversi lahan dan perluasan perkerasan permukaan tanah dengan semen," lugasnya.
Ia menuturkan, satu kelemahan dalam pendekatan terhadap banjir selama berpuluh tahun. Yakni anggapan bahwa banjir ada karena sungai kurang dalam, saluran air kurang banyak, serta banjir didekati dari konteks infrastruktur pengaliran.
Padahal, katanya, banjir adalah masalah ekologis. Alias ketidakseimbangan antara air permukaan dan air yang diresapkan.
"Watak ini belum berubah. Maka kalau meninjau banjir yang diajak Wali kota adalah Kepala Dinas PU (Pekerjaan Umum), bukan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)."
"Ya lagi-lagi ini cermin dari paradigma mengatasi persoalan lingkungan dengan model pendekatan teknis, bukan pendekatan restoratif," sambatnya.
Baca Juga: Tercebur Gegara Panik, Tim SAR Gabungan Perluas Area Pencarian Solihin di Kali BKB
Ia beranggapan, pemerintah berlaku kasar dengan menjadikan bencana sebagai proyek pengerjaan. Ia melanjutkan, jika ingin belajar dari pendekatan semacam ini, Jakarta merupakan contoh terbaik yang bisa dilihat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
Terkini
-
Kumpulan Link DANA Kaget Aktif Terbaru, Hati-hati Penipuan Berkedok Saldo Gratis!
-
Segera Klaim! Saldo DANA Kaget hingga Rp 202 Ribu Sudah Dibagikan Senin Siang Ini
-
Kejutan Awal Pekan, Link DANA Kaget Hari Ini Siap Ditransfer ke Kamu!
-
Saldo DANA Kaget Hari Ini, Ada 3 Amplop Kejutan Bernilai Rp335 Ribu
-
Transformasi Desa di Kaki Gunung Merapi: Pariwisata Alam dan Agrikultur Jadi Andalan