SuaraKaltim.id - Beberapa waktu lalu, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud (AGM), mengunggah desain awal Tower Penajam pada akun instagram pribadinya @abdulgafurmasud.
Hal itu menegaskan Pemerintah Kabupaten PPU berambisi untuk segera membangun tower tersebut, yang digadang-gadang akan menjadi ikon PPU sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Pembangunan Tower Penajam itu diperkirakan menelan anggaran mencapai Rp 150 Miliar dengan skema multiyears. Perencanaan pembangunannya pun sudah dimulai tahun ini.
Usut punya usut, tower itu rencananya akan dibangun di depan Stadion Panglima Sentik, dengan tinggi mencapai 150 meter, lebih tinggi dari Monumen Nasional (Monas) sebagai Ikon Jakarta saat ini.
Inisiasi AGM itupun mendapatkan perhatian dari para mahasiswa. Dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, mahasiswa menilai pembangunan itu belum diperlukan oleh PPU.
Bagi mereka lebih baik jika pemerintah membuat program yang langsung menyentuh masyarakat. Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini juga dihadapi PPU, keadaan warga PPU juga perlu diperhatikan ketimbang fokus di mega proyek tersebut.
“Perlu dilihat masyarakat di PPU itu sudah sejahtera belum?, jangan malah membuat bangunan yang tidak perlu, kalau sekarang Tower Penajam itu belum perlu,” terang Hamdi, salah satu mahasiswa, Senin (30/8/2021).
Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, pemerintah daerah (Pemda) PPU harus memiliki skala prioritas dalam pembangunan. Penanganan pandemi Covid-19 saat ini harus menjadi fokus utama, pembangunan jalan di PPU juga sangat diperlukan
“Mungkin suatu saat bisa saja (membangun Tower Penajam), tapi kalau sekarang kan jalan juga masih banyak yang rusak. Harus ada skala prioritas dari pemerintah, apa yang harus diutamakan terlebih dahulu, contoh kalau sekarang ya bagaimana fokus penanganan pandemi dulu,” jelasnya.
Baca Juga: Dipangkas Rp 35 Miliar, Dinas PUPR Penajam Paser Utara Hanya Bisa Pasrah
Menilik laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) PPU, PT. Pandu Persada dari Bandung menjadi pemenang tender perencanaan pembangunan Tower Penajam. Biaya perencanaannya diketahui senilai Rp 2,9 Miliar setelah negosiasi, dari pagu proyek sebesar Rp 3,7 Miliar.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD PPU Rauf Muin juga memberikan komentar. Ia mengatakan seharusnya fokus utama dikala pandemi Covid-19 ialah pemulihan ekonomi.
Musababnya, rentetan pemulihan ekonomi ini bisa berdampak pada banyak sektor. Seperti, pembayaran insentif tenaga kesehatan (Nakes) PPU yang belum terbayar secara menyeluruh.
"Hal ini (pembangunan Tower Penajam) harusnya bukan prioritas," lugasnya dihubungi melalui panggilan telepon seluler di hari yang sama.
Jika disorot lebih dalam, penolakan pembangunan tower tersebut dibeberkan Rauf memiliki banyak alasan.
Pertama soal anggaran. Ia menyampaikan keuangan PPU sekarang tidak seperti di masa sebelum-sebelumnya. Persoalan kedua, usulan pembangunan tower tersebut belum sampai kepada para dewan di wilayah tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Merosot Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp2,341 Juta per Gram
-
Keberadaan Pabrik Pengolahan Sawit di Kaltim Perkuat Rantai Pasok Nasional
-
4 Cushion Terbaik Mengandung Pelembap dan SPF, Kulit Tampak Lebih Flawless
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional