SuaraKaltim.id - Kasus penabrakan tiang Jembatan Mahakam yang dilakukan oleh kapal tongkang (TK) Intan Kelana 3 memasuki babak baru. Kali ini pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas IIA Samarinda memeriksa langsung kasus penabrakan tersebut.
Kasubbag Tata Usaha KSOP Klas IIA Samarinda Zulqadri Edy mengungkapkan beberapa fakta terkait insiden tersebut. Yakni, pengolongan jembatan yang haruskan sejak jam 07.00 Wita, namun di pukul 06.00 Wita kapal tongkang justru memutar balik.
Ia menyatakan, dugaan adanya panggilan atau pemberitahuan tertentu, yang mengharuskan kapal tersebut putar balik.
"(Pengolongan jembatan) itu harusnya jam 7, mungkin pemberitahuan, terpaksa kapal harus mutar balik, saat mutar itulah tali ponton putus," ungkapnya, Rabu (1/8/2021).
Dirinya menegaskan akan ada sanksi yang diberikan kepada perusahaan pihak kapal tersebut. Sanksi itu berupa tidak diberikannya izin berlayar kepada perusahaan kapal tersebut.
Pihaknya juga menuntut, adanya pertanggungjawaban atas insiden penabrakan tiang Jembatan Mahakam yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Pokoknya sebelum permasalahan itu selesai, kami tidak akan memberikan izin pelayaran."
"Umpamanya, pihak perusahaan kapal harus membayar ganti rugi, apapun perjanjiannya sudah selesai semua, keselamatan kapal sudah oke, kami akan kasih izin berlayar," imbuhnya.
Penyidikan Satpolair Polresta Samarinda ke ABK Kapal
Baca Juga: Suara Keras Terdengar, Jembatan Mahakam Samarinda Dihantam Kapal Tongkang Batu Bara
Satuan Polisi Air (Satpolair) Polresta Samarinda telah melakukan penyidikan kepada beberapa ABK kapal tugboat JKW MAHAKAM 2, yang menarik tongkang Intan Kelana 3. Berdasarkan itu, kesimpulan yang didapatkan ialah kapal mengalami kerusakan sebelum melewati jembatan.
Hal itu disampaikan Kasat Polair Polresta Samarinda, AKP Iwan Pamuji. Ia juga menyatakan, saat kapal hendak melakukan penambatan, tak terelakkan insiden tabrakan itu pun terjadi.
"(Kapal) alami trouble saat melakukan penambatan. Lalu, terjadi insiden saat tongkang akan melakukan pengolongan atau melewati jembatan," jelasnya.
Ia menuturkan, unsur-unsur terkait penabrakan tiang jembatan tersebut akan diperiksa oleh pihaknya. Termasuk soal peristiwa kapal yang baru mau menambat.
“Tali gasnya putus saat masih jauh dari jembatan, jaraknya mungkin sekitar 200-300 meteran. Itu kita ada dokumentasinya,” lugasnya.
Terkait hal-hal yang lebih dalam, AKP Iwan Pamuji membeberkan, walaupun berdasarkan temuan sementara, ia menilai tak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BMKG: Pasang Laut Maksimum di Kaltim Terjadi 2130 Oktober, Jangan Abai Peringatan!
-
Zakat Jadi Penopang Sosial Baru di Wilayah Penyangga IKN
-
Internet Gratis Menyapa Pelosok Kukar, Kaltim Percepat Akses Digital Desa
-
Masjid Banyak Belum Bersertipikat, Pemerintah Waspadai Potensi Konflik Lahan di Kaltim
-
Wilayah Penyangga IKN Bidik Zona Hijau Malaria pada 2026