SuaraKaltim.id - Pengadaan multivitamin dengan nilai anggaran Rp 2 miliar memperburuk citra DPR RI. Hal itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI darii Fraksi PPP Syaifullah Tamliha.
Mengutip dari Suara.com, dirinya melihat pengadaan itu sebaiknya dibatalkan. Agar tak memperkeruh suasana.
"Ya dibatalkan, apa sih susahnya membatalkan. Membuat citra DPR buruk saja," katanya, Kamis (2/9/2021).
Menurutnya, pengadaan multivitamin memang tak dibutuhkan. Apalagi jika diberikan kepada para anggota DPR. Terlebih baginya para anggota dewan mampu membeli secara pribadi multivitamin untuk mereka.
Baca Juga: PBB Sebut Jokowi Menolak Amandemen UUD 1945, Tidak Ingin Dibilang 'Mau Tiga Periode'
"Ya gak perlu lah, masa kita kan beli sendiri. Saya vitamin D beli sendiri, kemudian apalagi tuh, ya kan bekas Covid," ujarnya.
Tak hanya Tamliha, Habiburokhman dari Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra juga memberi tanggapan yang sama. Ia mengatakan anggota DPR memang bisa membeli multivitamin masing-masing melalui dompet pribadi.
Ia juga menegaskan, pengadaan multivitamin bukan diperuntukan untuk para dewan di Senayan.
"Kalau anggota DPR membeli sendiri vitamin dari dana pribadi, termasuk kami juga membeli vitamin untuk keperluan konstituen di dapil juga dengan uang pribadi kami," ujarnya.
Pengadaan Multivitamin Rp 2 M Untuk Seluruh Pegawai di Kompleks Parlemen
Baca Juga: Giliran Petinggi Parpol Koalisi Non-parlemen Diajak Jokowi ke Istana, Ini yang Dibahas
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (DPR) Habiburokhman membeberkan, pengadaan multivitamin oleh Setjen DPR menggunakan anggaran senilai Rp 2 miliar, bukan diperuntukan untuk anggota DPR. Katanya, pengadaan itu untuk seluruh pegawai yang berkerja di lingkungan Kompleks Parlemen, kecuali para dewan.
"Soal anggaran vitamin di DPR perlu saya garis bawahi itu bukan untuk anggota DPR tetapi untuk staf pendukung seperti Pamdal, staf PNS, staf sekretariat dan lain-lain," jelasnya di hari yang sama.
Ia menilai para pekerja di Kompleks Parlemen memang membutuhkan proteksi di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan pemberian multivitamin.
"Mereka bertemu langsung dan melayani masyarakat yang datang ke DPR. Jangan sampai masyarakat yang ke DPR justru terpapar Covid-19 dari staf yang bekerja di DPR dan sebaliknya," lugasnya.
Dirinya bercerita, beberapa waktu lalu puluhan Pamdal sempat terpapar Covid-19. Baginya hal tersebut sangat riskan, mengingat Pamdal adalah orang yang berjaga di setiap pintu masuk. Mereka juga penjaga akses menuju ke dalam Kompleks Parlemen, serta ruangan-ruangan tertentu di gedung tersebut.
Asal Usul Anggaran Rp 2 Miliar Untuk Borong Multivitamin Parlemen
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Timses Prabowo Gibran Masuk Jajaran Dewan Komisaris Pertamina, Intip Rekam Jejaknya
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
Terkini
-
Harga Tak Sesuai HET, Elpiji 3 Kg Dijual Hingga Rp 40 Ribu di Samarinda
-
Skema PJLP dan Bantuan Modal Jadi Opsi Pemkot Bontang untuk Honorer Pasca-Penghapusan
-
IKN Butuh Pangan, Korea Selatan Investasi Rp 300 Miliar di Sektor Pertanian PPU
-
4 Syarat Beasiswa BSI Scholarship 2025 dan Cara Daftar: Kuliah Gratis, Uang Saku Rp 1,5 Juta!
-
EBIFF 2025, Strategi Kaltim Dorong Ekonomi Kreatif dan Produk Lokal Go Global