"Memangnya posisi lubang tambang ada di mana? Kebanyakan ada di bagian atas kok. Kalau diisi air dan tidak diperkuat pinggirannya, salah-salah malah jebol dan bikin banjir bandang," lugasnya.
Ia menyatakan pula, apapun yang dilakukan Pemkot Samarinda untuk mengatasi banjir di kotanya, hingga kini semua itu tak lebih dari program darurat semata.
Bahkan dirinya juga menyindir, program jangka menengah serta jangka panjang yang diberikan Wali Kota Andi Harun dalam pemaparannya Selasa (7/9) lalu, tidak pernah benar-benar dilakukan.
"Kalau ditelisik, sampai saat ini semua bicara soal mengatasi banjir. Banjir sendiri berhubungan dengan tata air atau manajemen air hujan. Jadi hanya membahas mengatasi banjir tanpa kesadaran untuk mencegah kekeringan sama artinya dengan membuang air hujan dan kemudian menuai kekeringan dan kebakaran lahan di musim kemarau," jelasnya.
Dalam konteks manajemen air hujan, baginya, banjir merupakan tanda tingginya air permukaan atau runoff. Penyebabnya, bisa curah hujan yang sangat tinggi, atau hilangnya ruang peresapan atau tangkapan air.
Kasus banjir di Samarinda, menurutnya yakni hilangnya ruang infiltrasi dan tangkapan air. Akibatnya, air permukaan masuk ke badan air, baik alami maupun buatan. Namun karena jumlahnya besar, maka ruang air tidak mencukupi untuk menampung.
Menurutnya lagi, pemerintah seharusnya perlu melakukan langkah seperti mengembalikan atau memperbaiki kondisi lingkungan Samarinda. Agar siklus hidrologi berjalan dengan seimbang.
Seperti, menetapkan kawasan rawa-rawa sebagai zona lindung atau konservasi air. Lalu, menghentikan pematangan lahan atau pembongkaran bukit-bukit di Samarinda.
Kemudian, menegakkan peraturan tentang koefisien bangunan dan lahan, serta memperluas hutan kota.
Baca Juga: Sabu 25 Kilogram dan 37.701 Butir Ekstasi Diamankan, Kapolresta Samarinda: Tangkapan Besar
"Dan revitalisasi sungai arau anak-anak sungai yang hilang. Jadi pada intinya kita tidak bicara mengatasi banjir tapi memperbaiki manajemen air hujan. Memanen dan menanam air hujan," pungkasnya mengakhiri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga
-
4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
-
6 Mobil Kecil Bekas untuk Harian Wanita dan Anak Muda: Irit dan Stylish!
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras BRI Kapal Hingga ke Pelosok Kepulauan Indonesia
-
Honda Mobilio 2017, Mobil Irit dan Stylish Incaran Keluarga Indonesia