SuaraKaltim.id - Puluhan pemukiman warga di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terendam banjir pasang air laut pada Selasa (21/9/2021) lalu. Hujan dengan intensitas tinggi yang turun pada Senin malam juga membuat tinggi permukaan air Sungai Tunan semakin meningkat.
Sunanik, salah satu Ketua RT di wilayah itu menerangkan, banjir semacam ini selalu terjadi setiap tahunnya. Selain menggenangi rumah warga, banjir setinggi lutut orang dewasa ini juga menggenangi fasilitas umum, salah satunya masjid. Hal itu membuat aktivitas warga lumpuh.
“Banjir semacam ini setiap tahun selalu terjadi. Namun dampaknya tidak sampai membahayakan warga karena dalam waktu yang tidak terlalu lama air akan segera surut kembali,” katanya melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (22/9/2021).
Dia menuturkan, ketika hujan lebat, kemudian air laut pasang, maka air Sungai Tunan akan tertahan dan menimbulkan banjir seperti yang terjadi saat ini. Dalam sepekan terakhir, kali ini merupakan yang ke dua pasang air laut yang menggenangi pemukiman warga. Sebelumnya, banjir serupa juga menerjang Waru pada 17 September 2021.
Baca Juga: Minahasa Utara Diterjang Banjir Bandang Satu Warga Hilang, Puluhan Rumah Rusak
Diperkirakan dalam waktu dekat pasang air laut serupa masih akan terjadi, sehingga dihimbau kepada seluruh masyarakat terdampak banjir agar selalu waspada.
“Apa saja yang sekiranya dapat terdampak oleh banjir dapat diwaspadai bersama. Selain itu hal-hal lain juga harus selalu kita waspadai yang dapat ditimbulkan dari adanya banjir ini,” harapnya.
Masyarakat Kecamatan Waru nampaknya harus lebih waspada. Pasalnya, Pasang surut air laut didukung hujan dengan intensitas tinggi akan membuat potensi banjir semakin besar di wilayah itu.
Seperti diketahui, Desa Sesulu juga diterjang banjir pada 17 September lalu, serta Desa Api-Api pada 15 September.
Baca Juga: Hujan Lebat di Sumut, BMKG: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor
Berita Terkait
-
Rencana Penataan Pemukiman Padat Penduduk di Johar Baru
-
Syarat Memelihara Hewan di Pemukiman Padat Penduduk
-
Mobil Mogok Setelah Terjang Banjir? Ini Langkah Tepat Mengatasinya!
-
Banjir Bandang Landa Sukabumi, Kemensos Langsung Salurkan Bantuan Logistik
-
Bakal Lanjutkan Program Anies, "Parkir" Air jadi Jurus RK Cegah Banjir di Jakarta, Apa Maksudnya?
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
Terkini
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Survei Poltracking: Isran Noor-Hadi Mulyadi Unggul dengan Elektabilitas 52,9%
-
Stadion Aji Imbut Riuh, Kampanye Rudy-Seno Dimeriahkan Ribuan Pendukung
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius