SuaraKaltim.id - Pelemahan ekonomi sebagai dampak penyebaran Covid-19 di Kutai Timur (Kutim) tak bisa dipandang sebelah mata. Pendapatan masyarakat juga ikut menurun karenanya.
Terutama bagi pedagang kaki lima dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta yang tidak terikat pada perusahaan swasta. Sehingga, subsidi terhadap tagihan pelanggan PDAM Tirta Tuah Benua akan diterapkan Oktober ini sampai tiga bulan ke depan
“Ini tahun ke dua kami (Pemkab Kutim) memberikan bantuan. Dengan adanya subsidi itu yang terpenting bagi masyarakat adalah dapat dipergunakan untuk persiapan yang lebih produktif,” kata Bupati Kutim Ardiansyah, dilansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (4/10/2021).
Orang nomor satu di Kutim itu juga mengatakan, adanya subsidi sebesar Rp 600 ribu yang bisa dipergunakan sebagai tambahan modal untuk jenis usaha tertentu. Sebagai persiapan untuk menjadi keluarga yang produktif di masa pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Residivis Kasus Pencurian Ditangkap, Beraksi di Kutim dengan Ilmu Hitam
“Jika ada 30 persen saja dari jumlah warga yang kami subsidi bisa memanfaatkan dana tersebut untuk kegiatan yang produktif, saya yakin akan mengurangi angka rumah tangga miskin di Kutim,” katanya.
Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan menambahkan, anggaran untuk subsidi tagihan air bersih kali ini jumlah seluruhnya mencapai Rp 11 miliar. Yaitu, berlaku untuk tiga kali tagihan air bersih Oktober, November dan Desember ini.
“Program ini adalah beberapa upaya yang dilakukan pemerintah (Pemkab Kutim) untuk mengurangi dampak akibat (pandemi) Covid-19,” jelas Suparjan dengan logat Jawa yang kental.
Secara umum pemberian subsidi ini diberikan kepada kelompok pelanggan sebanyak 30.628 Sambungan Langganan (SL). Yakni 84,13 persen dari total jumlah pelanggan PDAM. Berdasarkan data pelanggan per 30 September 2021. Penerima subsidi tersebar di 21 cabang layanan PDAM seluruh Kutim.
Lebih rinci Suparjan menjelaskan, kelompok pelanggan penerima subsidi atau keringanan biaya tagihan PDAM ada enam golongan. Satu, sosial khusus 1 golongan 1B adalah rumah ibadah sebanyak 369 SL.
Baca Juga: Dua Kecamatan di Kutim Gelar PTM, Guru Belum Vaksin Dilarang Mengajar
Dua, rumah tangga 1 golongan 1D adalah rumah sangat sederhana (RSS) sebanyak 4.521 SL. Tiga, rumah tangga 2 golongan 2B adalah rumah yang tidak termasuk RSS dan rumah mewah sebanyak 22.381 SL. Empat, rumah tangga 3 golongan 2C adalah rumah yang tidak termasuk RSS dan rumah mewah namun berada di komplek perumahan atau kluster sebanyak 1563 SL.
Lima, niaga kecil golongan 2D adalah kios warung pedagang eceren dan toko dengan jumlah 1733 SL. Enam, industri kecil golongan 2E adalah tempat kerajinan tangan, kerajinan rumah tangga, sanggar konveksi kecil, peternakan kecil dan home industri kecil dengan 61 SL.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
Terkini
-
Cerdas Finansial! Ini Daftar Pinjol Legal dan Terpercaya Juni 2025
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Promo Indomaret Juni 2025 Terbaru: Diskon Gede untuk Sosis dan Yogurt Favorit!
-
Bedah Tuntas Honda HR-V Hybrid: Apa Saja yang Baru?
-
Pecinta Yogurt Wajib Tahu! Ini Daftar Promo Yogurt Termurah Alfamart Juni 2025