Menurut World Health Organization (WHO), satu dari empat orang di dunia akan terkena gangguan mental atau neurologis di beberapa titik sepanjang hidup mereka.
Definisi medis dari gangguan adalah gangguan kesehatan fisik atau mental yang normal dari pikiran atau tubuh. Gangguan ini juga disebut sebagai kekacauan dan dapat menyebabkan kebingungan atau kekacauan. Misalnya, orang dengan gangguan makan atau gangguan kepribadian dapat disebut memiliki gangguan mental.
Namun, istilah tersebut tidak sesuai perkembangan kini. karena gangguan mental hanya berkaitan dengan pikiran. Saat ini, studi tentang gangguan mental adalah penyakit yang mempengaruhi otak, bukan hanya pikiran, dan dapat mempengaruhi fungsi seseorang.
Ada hampir 300 penyakit mental yang tercantum dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders). Buku ini digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis penyakit mental.
Baca Juga: Astaga! Dinas Kesehatan Jateng Temukan 390 ODGJ Terpasung Sepanjang 2021
Kelompok utama gangguan mental adalah:
- Gangguan kecemasan
- Gangguan makan (misalnya anoreksia atau bulimia)
- Gangguan mood (misalnya depresi atau bipolar)
- Gangguan kepribadian (misalnya gangguan kepribadian ambang)
- Gangguan psikotik (misalnya skizofrenia)
- Gangguan penyalahgunaan zat (misalnya kecanduan narkoba)
- Gangguan terkait trauma (misalnya gangguan stres pasca-trauma)
Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental?
Dilansir dari Soba New Jersey, Sabtu (9/10/2021), ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental untuk mencegah gangguan jiwa.
Beberapa orang mencoba dengan meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang mereka disukai membantu merawat kesehatan mental. Yang lain menemukan bahwa pekerjaan sukarela dan merawat orang lain membantu meningkatkan kesehatan mental mereka. Dan beberapa orang menemukan bahwa olahraga teratur membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka.
Ketika berusaha menjaga kesehatan mental, Anda juga perlu menjaga kesehatan tubuh Anda, yang berarti makan dengan baik dan berolahraga, dan menjaga pikiran tetap aktif dan bebas.
Baca Juga: Tingkat Kematian pada Penderita Gangguan Mental selama Pandemi Covid-19 Meningkat
Satu studi menemukan bahwa individu yang berolahraga memiliki 43,2% lebih sedikit hari kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan yang tidak berolahraga.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa melakukan hobi dan hal-hal yang disukai dapat membantu mengurangi perasaan depresi dan dapat membantu melindungi otak dari penyakit fisik seperti demensia dan masalah jantung.
Demikian penjelasan beda ODGJ dan ODMK dalam dunia kesehatan jiwa. Semoga dapat dipahami penjelasan di atas.
(Yulia Kartika Dewi)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Cara Aman Klaim Saldo Gratis, Klik Kumpulan Link DANA Kaget Aktif Terbaru Hari Ini
-
Rezeki Jumat Sebelum Gajian, 3 Link DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Isi Dompet Digitalmu
-
Partai Penutup Sarat Makna, Borneo FC Siap Hadapi Momen Perpisahan
-
10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Segera Klik!
-
Anak 6 Tahun di Samarinda Jualan Tisu dan Gores Mobil, Orang Tua Malah Menyuruh