SuaraKaltim.id - Perkembangan kasus dugaan kekerasan oleh oknum dosen kepada mahasiswa yang terjadi pada (28/9) lalu masih dalam pengembangan oleh Polres Bontang. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trunajaya Yusril Ihza Mahendra sebagai pelapor mengaku telah diminta keterangan oleh pihak kepolisian.
Hingga saat ini pun dirinya masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Informasi terakhir jika pihak terlapor telah dipanggil oleh Polres Bontang untuk diminta keterangan.
"Proses hukum terus berlanjut, dengar kabar kalau pihak terlapor udah dipanggil. Tapi belum tau perkembangan lanjutannya," kata Yusril dalam pesan singkatnya, dikutip dari Klikkaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (13/10/2021).
Sementara, di tempat berbeda, Kepala Seksi Humas Polres Bontang AKP Suyono mengatakan, jika perkara pelaporan mahasiswa yang diduga mendapat tindak kekerasan oleh oknum dosen masih dalam tahap pemanggilan saksi-saksi.
Baca Juga: Detik-detik Oknum Polisi Banting Mahasiswa Hingga Kejang-kejang
"Kami sudah panggil mahasiswa dan dosen yang berada saat kejadian," ucap Suyono di hari yang sama.
Tidak hanya itu, pihak Polres pun telah mengamankan video yang melibatkan oknum dosen dalam upaya pembubaran unjuk rasa. Hingga saat ini pun, Polres masih belum memanggil oknum dosen yang ditujukan oleh pelapor. Karena harus lebih dulu memanggil saksi-saksi.
"Masih proses pemeriksaan saksi, kalau dilihat dari video yang beredar memang kejadian tersebut memiliki unsur penganiayaan. Tetapi belum bisa disimpulkan sebelum semua saksi diperiksa," terangnya.
Namun, sesuai dengan kebijakan Polri yang baru pihaknya mengupayakan perdamaian setiap ada perkara. Tapi, kalau memang tidak bisa maka proses hukum harus tetap berjalan.
"Kita masih tunggu dulu hasil penyelidikan, apakah benar atau tidak dan melanggar hukum atau tidak," pungkasnya.
Baca Juga: Kualat! JK Babak Belur Diamuk Warga Gara-gara Maling Motor saat Salat Jumat
Berita Terkait
-
Balas Dendam! Komplotan Curanmor Curi Motor Dinas Polisi di Masjid
-
Polisi Ungkap Pabrik Uang Palsu di Bogor, Kasus Terungkap dari Tas Mencurigakan di Gerbong KRL
-
Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Dugaan Pelanggaran Berat di Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
-
Kompolnas Komentari Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel: Dalam Penyidikan..
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim
-
Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga