Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 04 November 2021 | 07:30 WIB
Kepala Laboratorium Sumberdaya Hayati Kalimantan (LSHK) Unmul, Sukartiningsih saat mengingatkan larangan menambang di kawasan Tahura Bukit Soeharto. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Universitas Mulawarman (Unmul) kembali melaporkan adanya penambangan batu bara ilegal di kawasan Tahura Bukit Soeharto. Tepatnya, di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian dan Pendidikan Bukit Soeharto (HPPBS) Pusrehut Unmul, Kutai Kartanegara (Kukar).

Laporan itu disampaikan Kepala Laboratorium Sumberdaya Hayati Kalimantan (LSHK) Unmul, Sukartiningsih ke Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Kalimantan pada 2 November 2021. Dia mengungkapkan, penemuan aktivitas tambang batu bara ilegal di Tahura Bukit Soeharto terjadi pada 25 Oktober 2021. Ditemukan saat Tim BKSDA dan UPTD Tahura Kaltim melakukan kunjungan lapangan.

Di lokasi, pihaknya mendapati para penambang yang sedang menggali batu bara. Lengkap dengan alat berat berupa excavator yang sedang melakukan pembukaan lahan. Atas temuan itu, pihaknya berharap Gakkum Wilayah Kalimantan dapat bertindak cepat agar kerusakan di Tahura Bukit Soeharto bisa dicegah.

“Kami pastikan itu ilegal. Bahkan para penambang mengakui. Untuk itu kami minta Gakkum segera bertindak menghentikan kegiatan ilegal itu supaya kerusakan tidak meluas,” katanya dilansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Tenggelam di Lubang Tambang, Jasad Febi Mengapung dan Berhasil Ditemukan

Saat melakukan kunjungan lapangan, dia memperkirakan, penambangan baru dilakukan sekira seminggu, alias baru dimulai. Terlihat dari kedalaman galian yang belum begitu dalam. Masih dalam tahap pengupasan.

Meski begitu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Tidak bisa melakukan penangkapan.

“Kami sudah peringatkan di kawasan itu (Tahura Bukit Soeharto) tidak boleh ada penambangan batu bara,” ujar dia.

Terus Berupaya Sadarkan Masyarakat Sekitar

Dirinya mengaku sangat prihatin dengan penambangan batu bara yang terus terulang di kawasan Tahura Bukit Soeharto. Apalagi kali ini dilakukan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Unmul.

Baca Juga: Febi Tenggelam di Kolam Tambang, Basarnas Buat Pusaran Air untuk Operasi Penyelamatan

Masyarakat, kata dia, harus terus disadarkan tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan. Pengrusakan-pengrusakan yang terus dilakukan di Tahura Bukit Soeharto justru akan merugikan masyarakat itu sendiri.

Load More