SuaraKaltim.id - Mengatasi kurangnya tenaga pendidik di Kota Balikpapan dengan cara membuka penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjain Kerja (PPPK). Hal itu dilakukan tak lain untuk mengatasi kurangnya tenaga pendidik di Kota Balikpapan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Yah, di Kota Minyak sendiri tenaga pendidik dengan status tersebut masih kurang. Salah satu tenaga yang masih kurang ialah sektor guru dengan formasi guru Agama Katolik dan Agama Kristen Protestan.
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, keterbatasan dan kekurangan guru di dua formasi tersebut tentu berimbas pada pembelajaran anak didik. Sehingga anak didik harus digabungkan dengan yang lainnya.
“Kita masih kekurangan guru agama katolik dan protestan, idealnya jika murid ada 15 maka harus ada kelas sendiri,” ujarnya melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (15/11/2021).
Ia menuturkan, karena kekurangan itu, terkadang guru mata pelajaran lain yang beragama Katolik merangkap sebagai pendidik Agama Kristen Protestan.
“Sehingga Forum Umat Katolik bersama MGMP Guru Agama Katolik Balikpapan ke DPRD mempertanyakan informasi penerimaan ASN PPPK tahun 2022 nanti,” jelasnya.
Di penerimaan PPPK tahun 2021 tak ada rekruitmen formasi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) guru Agama Kristen Protestan dan Agama Katolik.
Dirinya menambahkan, sebelumnya pihaknya telah melakukan audiens, sehingga berdasarkan data yang disampaikan tahun ini telah diusulkan formasi PPPK untuk guru Agama Katolik dan Agama Kristen Protestan sebanyak 23 orang. Meliputi, SD 13 orang dan SMP 10 orang.
“Mudah-mudahan tidak berkurang pada saat nanti pembahasan antara KemenPAN-RB, Kemendagri, Kemendikbud,” tuturnya.
Baca Juga: Evi Fitriani Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional UI
Ia menambahkan, saat ini di Balikpapan guru SD masih kurang 300 orang. Kemudian guru SMP masih butuh 80 orang. Di lain sisi, upah guru honorer tertinggi di Balikpapan berkisar Rp 2,7 juta hingga Rp 3 juta.
“Sedangkan jika ingin menjadi ASN, para lulusan baru ini harus menunggu rekrutmen CPNS,” akunya.
Makanya ia berharap perusahaan-perusahaan di Balikpapan berkontribusi terhadap bidang pendidikan melalui program corporate social responsbility (CSR).
“Misalnya satu perusahaan membantu dua guru. Digaji UMK oleh perusahaan,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
5 Body Lotion Efektif untuk Kulit Kering, Ringan dan Nyaman Dipakai Harian
-
Bocoran Huawei Mate 80, Dikabarkan Punya RAM 20GB Jelang Peluncuran
-
Truk Sawit di Kaltim Wajib Pakai Plat KT untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah
-
3 Link DANA Kaget Hari Ini Senilai Rp260 Ribu, Rebut Kejutan Cuannya
-
Gubernur Kaltim Janji Insentif Guru Non ASN Berlanjut hingga 2030