SuaraKaltim.id - Pemekaran wilayah kota Bontang hingga kini belum terlaksana. Populasi penduduk menjadi salah satu alasan penundaan. Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris mengatakan, ihwal usulan ini tercetus atas proyeksi jumlah penduduk yang akan mencapai 200 ribu jiwa.
Tujuannya agar pelayanan tetap maksimal, maka wilayah Bontang perlu dimekarkan menjadi 20 kelurahan dan 4 kecamatan. Namun, berdasarkan dari data BPS tahun 2020, jumlah penduduk Bontang hanya mencapai 178 ribu jiwa.
"Dulu kita mendorong 20 kelurahan itu waktu itu kita anggap penduduk bisa mencapai 200 ribu jiwa lebih, tapi tidak bisa ternyata," ujarnya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (16/11/2021).
Ia menduga, tak tercapainya angka 200 ribu jiwa itu, lantaran angka kelahiran tak berimbang dengan jumlah penduduk yang pindah ke luar daerah.
Baca Juga: Ada 150 KK di Bontang Permai Terdampak Banjir, Ngungsi ke Masjid dan Butuh Nasi Bungkus
Selain belum tercapainya 200 ribu jiwa penduduk, salah satu pertimbangan lain adalah kemampuan keuangan daerah belum mumpuni. Sementara, ketika dilakukan pemekaran tentu memerlukan sumber daya manusia dan infrastruktur baru.
"Kemampuan APBD kita tergolong terbatas, itu salah satu pertimbangan. Jadi menurut saya 15 kelurahan masih sangat maksimal lah kalau kita liat dari aspek pelayanan," ungkapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 17 tahun 2018 tentang Kecamatan, pasal 5 poin 1 persyaratan teknis pembentukan kecamatan terbagi 3 poin, diantaranya, kemampuan keuangan daerah, sarana dan prasarana pemerintah, dan persyaratan teknis lainnya.
Berita Terkait
-
Warga Mengeluh soal Pelayanan, Rano Karno Siapkan Solusi Pemekaran Wilayah jika Menang Pilkada
-
Cek Fakta: Ida Dayak Gelar Pengobatan di Bontang Agustus 2024, Benarkah?
-
Kabupaten Kepulauan Nias Disebut Layak Jadi Provinsi Baru? Begini Kata Legislator PDIP
-
Viral, Diduga Masalah HP, Puluhan Remaja Keroyok Karyawan Kafe di Bontang
-
24 Tahun Penantian, Bogor Barat Akhirnya Menuju Pemekaran
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
- Cucu Ulang Tahun, Kado dari Kris Dayanti untuk Azura Bikin Atta Halilintar Semringah: Masya Allah!
- Dihujat Gegara Sindir Raffi Ahmad, Pendidikan Andhika Pratama dan Andre Taulany Tak Jauh Beda
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Survei Cyrus: Rudy-Seno Unggul Elektabilitas 54,2%, Tren Dukungan untuk Isran-Hadi Menurun
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
Langkah Hukum Rudy Mas'ud Terhadap Aktivis Dinilai Kontraproduktif untuk Kampanye, Kata Musyanto
-
Dukungan Isran Noor pada Pemuda Konservasi Kaltim, Wujud Kepedulian Terhadap Alam
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"