SuaraKaltim.id - Sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur (Kaltim) dan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) Kota Balikpapan tengah bersiap menuju penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Asisten 1 Tata Pemerintahan Sekdakot Balikpapan, Syaiful Bahri mengatakan, upaya penggunaan EBT bakal dilakukan secara bertahap di Kota Balikpapan.
“Provinsi Kaltim ini dikenal sebagai daerah penghasil sumber daya mineral, namun sejalan dengan komitmen penggunaan EBT, maka kita harus mulai beralih,” ujarnya melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (21/11/2021).
Menurutnya, rencana pemindahan IKN ke Kaltim yang dilanjutkan dengan kegiatan pembangunan berskala nasional disebut memerlukan energi yang sangat besar. Di mana, cita-cita pembangunan yang dimulai saat ini, mengutamakan penggunaan EBT, seperti solar cell, energi dari air sampai pemanfaatan angin.
“Kota Balikpapan pun saat ini juga tengah mengembangkan teknologi instalasi pengelolaan sampah dan energi terbarukan dari sampah, yang mulai diaplikasikan di permukiman warga di kawasan Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Manggar, Balikpapan Timur,” katanya.
Adapun pemanfaatan EBT yang dihasilkan dari proses pengembangan sanitary landfill dan daur ulang air lindi di TPA Manggar. Untuk pemanfaatan itu menghasilkan sekira 15 ribu sampai 20 ribu KWh yang digunakan untuk penerangan TPA Manggar.
Selain itu, ada sekira 150 Kepala Keluarga (KK) yang sudah memanfaatkan gas metan dari proses pengolahan sampah, tercatat sejak awal tahun 2021.
“Arahan Presiden juga mengharapkan agar tidak ada lagi usulan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru,” katanya.
Menurutnya, yang perlu menjadi perhatian ialah dukungan sosialisasi dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat. Terutama perihal pelestarian sumber daya energi dalam negeri dan meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Baca Juga: World Super Bike Mandalika Manfaatkan Energi Baru Terbarukan
“Jika dukungan masyarakat tidak optimal, maka sangat sulit mencapai target dari kebijakan energi nasional yang dicanangkan,” akunya.
Tujuannya, katanya, tentu saja agar pelayanan publik dapat berjalan lebih cepat dan optimal. Karena dengan demikian produktivitas masyarakat akan meningkat, daya saing juga akan semakin baik.
“Dengan begitu, penggunaan kendaraan, perangkat elektronik dan peralatan berteknologi tinggi yang memerlukan energi dalam berbagai pekerjaan dan aktivitas juga ke depannya akan semakin meningkat,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi