Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 16 Desember 2021 | 22:04 WIB
Kondisi sungai di Kelurahan Api-api saat debit air meningkat. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Pemkot Bontang menganggarkan dana Rp 1,5 miliar untuk pengerukan sungai Bontang tahun depan. Pengerjaan proyek ini akan menggunakan skema swakelola, bukan tender. Artinya, pengerjaan kegiatan akan melibatkan masyarakat bukan kontraktor. 

Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air, Dinas PUPR Kota Bontang, Edi Suprapto mengatakan, alasan pemberdayaan masyarakat lantaran pemerintah punya alat berat.

"Kita punya alatnya jadi tinggal pembiayaan solar dan kebutuhan pekerja saja yang disiapkan," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (16/12/2021). 

Ia mengatakan, pengerjaan proyek ini masuk dalam daftar kegiatan penanggulangan banjir, untuk skala mikro. Sedangkan, untuk kegiatan makro membangun folder atau kolam retensi.

Baca Juga: Nelayan di Sumut Jual 21 Kg Sabu, Endingnya Tragis!

"Maksimalkan program yang bisa dikerjakan awal dulu. Kalau bangun folder atau kolam retensi kan butuh banyak anggaran," terangnya. 

Lebih lanjut, sasaran normalisasi sungai nantinya berfokus pada Kelurahan Api-api. Karena, menurutnya Kelurahan itu merupakan wilayah yang terparah saat terjadinya peningkatan debit air sungai. 

Untuk itu, sungai yang ada di Kelurahan Api-api yang mengalami sedimentasi akan dikeruk. 

"Sasaran awal wilayah yang paling parah terlebih dahulu. Baru setelah itu menyasar Kelurahan lainnya," sambungnya. 

Tidak hanya program normalisasi sungai. PUPR juga kembali mengusulkan paket pembangunan turap di Kelurahan Gunung Elai senilai Rp 22,9 miliar menggunakan anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kalimantan Timur. 

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Sukajaya Bogor, Airnya Masuk ke Rumah Warga

Dirinya berharap, program tersebut bisa berjalan dengan maksimal. Serta memberikan dampak baik terhadap penyelesaian banjir di Kota Bontang. 

"Kita usulkan kembali ke Provinsi. Soal ditetapkan apakah dengan nominal yang sama atau tidak kami lihat ke depan," pungkasnya.

Load More