SuaraKaltim.id - Kutai Kartanegara (Kukar) memang menawarkan berbagai macam potensi wisata yang ada di wilayahnya. Mulai dari Pulau Kumala, pantai yang terletak di sejumlah kecamatan, hingga Museum Mulawarman Tenggarong, Museum Kayu dan Planetarium.
Baru-baru ini, sebuah desa bernama Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman menawarkan panorama keindahan alam yang luar biasa. Bahkan, desa yang bisa dijangkau menggunakan jalur perairan ini, disebut-sebut mirip dengan objek wisata Pulau Raja Ampat, di Papua. Wisata ini dikenal dengan nama Danau Siran.
Ketika berkunjung, para wisatawan akan merasakan keseruan, lantaran transportasi darat hanya sampai di Desa Tebalai, Kecamatan Muara Kaman saja. Kemudian, beralih menggunakan transportasi air. Jarak tempuh dari Desa Tebalai menuju Muara Siran sekitar 16 kilometer, dan jika pakai longboat memakan waktu kurang lebih 30 menit.
Ketika sampai, perjuangan selama perjalanan akan terbayarkan dengan keindahan alam Danau Siran yang luasnya sekitar 9.000 hektare dan di kelilingi kawasan hutan gambut. Puluhan tanaman jenis pandan tumbuh subur, membentuk seperti pulau. Hal ini yang dikaitkan memiliki kemiripan dengan Pulau Raja Ampat Papua.
“Kalau dari atas kelihatan seperti pulau mirip di Raja Ampat. Cuma berbeda, karena itu tumbuhan yang berjenis pandan, tapi agak besar dan tumbuhnya hanya di Danau Siran saja. Bukan tumbuh di daerah hutan gambut itu sendiri, tempatnya itu namanya resau malang,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Muara Siran, Rodi Hartono, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (20/12/2021).
Resau Malang merupakan sebutan dari warga Desa Muara Siran, karena puluhan tumbuhan berjenis pandan itu tumbuhnya membentang di area wisata danau tersebut.
Saat musim kemarau tiba, pemandangan kan jauh lebih menarik. Lantaran terlihat seperti aliran sungai yang dibuat oleh binatang besar. Rodi pun belum bisa memastikan binatang apa itu, namun menurut mitos yang beredar. Ada binatang besar yang membuat alur sungai dan danau itu sendiri.
“Contohnya dari aliran itu, rata-rata pohon kayu tumbang membentuk seperti bekas dadanya binatang besar. Kami nggak tau juga binatang apa, yang pasti seperti itu. Kayu-kayunya pun rata-rata yang kanan, rebah ke kanan dan yang kiri, rebah ke kiri. Itu kelihatan bagus sekali,” imbuhnya.
Kendati, wisata Danau Siran belum dibuka untuk umum lantaran masih pandemi Covid-19, dan belum diresmikan oleh Pemkab Kukar, saat ini pihaknya masih menunggu peresmian terlebih dahulu, setelah itu baru dibuka untuk umum. Pembukaan untuk umum sendiri direncanakan di 2022 mendatang.
Baca Juga: Surga Kecil di Kukar Mirip Raja Ampat Itu Bernama Muara Siran
Meski begitu, fasilitas sudah disiapkan untuk menunjang tempat destinasi wisata sehingga menarik para wisatawan berkunjung. Seperti, rumah rakit tempat bersantai sambil menikmati sunrise dan sunset. Ada 10 unit perahu kano yang bisa dipakai wisatawan untuk menikmati suasana di tengah danau.
Ia menegaskan, wisatawan dilarang untuk terjun bebas di danau, karena ada kayu ranting pohon sehingga sangat membahayakan.
“Kalau berenang biasa nggak masalah,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar