SuaraKaltim.id - Setelah tertunda 3 kali akhirnya rapat kerja DPRD Bontang dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait penanganan banjir digelar, Senin (20/12/2021) kemarin. Rapat yang digelar di ruangan paripurna Kantor Sekretariat DPRD Bontang menghasilkan 6 usulan dari dewan.
Kesimpulan itu dibacakan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris. Di poin pertama, dewan minta agar penyusunan kajian induk master plan banjir di kebut dan dilakukan secara menyeluruh.
Ke dua, terkait penanggulangan banjir Pemkot Bontang diharap untuk membentuk Kelompok Kerja (Pokja) yang didalamnya terdiri dari dinas terkait, akademisi, kelompok sosial masyarakat, dan DPRD Kota Bontang.
Poin selanjutnya dewan mengusulkan penanganan pertama harus mengupayakan pemanfaatan Waduk Kanaan sebagai wadah tampungan pertama kiriman banjir dari hulu Kota Bontang.
Baca Juga: Tes Urine Dadakan 206 Orang Pegawai Pemadam Kebakaran Bontang: Katanya Banyak
Pararel dengan itu, Bontang harus sering melobi Pemprov Kaltim agar mempercepat pembangunan bendungan Desa Suka Rahmat.
"Jangan lupa pada hasil rekomendasi Pansus banjir ada 16 poin yang harus dijalankan," kata Agus Haris, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Kemudian, di poin ke-4, pemerintah harus rutin mengeruk sedimen di badan sungai Bontang. Ke-5, memperhatikan sungai yang mengalami penyempitan akibat longsoran sepadan sungai. Seperti contoh Sungai Dahlia yang menyempit.
Untuk itu Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan segera melakukan pelebaran sungai. Serta melihat dampak kenapa sungai itu saat terjadi banjir debit airnya tidak tinggi.
Di poin terakhir, agar waduk Kanaan dimanfaatkan untuk sumber air baku permukaan. Namun, sebelumnya dinas terkait harus membeton sekeliling waduk agar tak bersentuhan dengan pemakaman di sebelahnya.
Baca Juga: Dianggap Mampu Tangani Banjir di Bontang, Waduk Kanaan Tak Dimaksimalkan Pemkot, Kok Bisa?
"Ini hasil kesimpulan. Selebihnya diminta Pemkot untuk melaksanakan mana yang bisa terlebih dahulu dilaksanakan," terangnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) sejatinya bersepakat dengan rekomendasi yang diperuntukkan dalam hal penanganan banjir. Tetapi, pelaksanaannya bakal dilakukan bertahap.
"Kita tampung lah hasil rapat ini. Yang jelas dalan pemerintahan Basri dan Najirah. Program prioritas tentu persoalan banjir," tandasnya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Ida Dayak Gelar Pengobatan di Bontang Agustus 2024, Benarkah?
-
Viral, Diduga Masalah HP, Puluhan Remaja Keroyok Karyawan Kafe di Bontang
-
Wasekjen Demokrat Sebut Anies Baswedan Terbaik Tangani Banjir Jakarta, Zaman Heru Budi Makin Parah: Kita Harus Fair!
-
Hasil Laut Kampung Malahing: Potensi dan Kendalanya
-
Malahing, Kampung Air yang Menyimpan Segudang Produk Potensial Bisnis
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
Terkini
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Isran Noor Serukan Pilkada Bersih di Tengah Gemerlap KALTIM ONE FESTIVAL
-
Mahasiswa Balikpapan Kampanye Tolak Politik Uang, Suarakan Demokrasi Bersih
-
Airpods Pro Gen 1 Berapa dan Spesifikasinya