SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, belum bisa menyanggupi alokasi anggaran 10 persen dari APBD untuk penanganan banjir pada 2022 mendatang. Dari data yang dihimpun KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, alokasi Pemkot Bontang dalam penanggulangan banjir hanya dianggarkan 3,36 persen dari daftar belanja pemerintah tahun depan.
Dengan kata lain, Pemkot Bontang hanya mengalokasikan anggaran banjir senilai Rp 42 miliar dari APBD 2022 sebesar Rp 1,2 triliun. Pemerintah berdalih, belum bisa menggelontorkan 10 persen atau setara Rp 120 miliar karena keterbatasan anggaran.
Belanja wajib seperti untuk urusan pendidikan sudah menyerap 20 persen atau setara Rp 240 miliar. Kemudian, belanja untuk keperluan kesehatan dianggarkan juga 10 persen, ditambah 10 persen lagi untuk penanganan pandemi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin, mengatakan pemerintah baru bisa total atasi banjir setelah kajian induk atau master plan rampung di tahun depan.
"Kita terus berupaya mengalokasikan dana untuk penanganan banjir. Pasalnya pos anggaran saat ini sudah sangat terbatas," kata Amiruddin saat hadir di Rapat bersama DPRD Bontang, Senin (20/12/2021) kemarin.
Ia melanjutkan, setelah kajian induk ada, baru bisa menggelontorkan anggaran dengan maksimal.
Sejauh ini permasalahan banjir di Bontang sudah dipetakan. Ada 3 faktor penyebab terjadinya banjir. Pertama, soal banjir kiriman dari hulu Kota Bontang, kedua karena adanya banjir rob yang diakibatkan pasang surut air laut, dan ketiga soal intensitas hujan deras di Kota Bontang.
"Kita belum, memprediksi kapan pandemi ini akan usai. Kalau telah selesai 10 persen bisa saja dialokasikan dengan kekuatan anggaran," terangnya.
Pangkas Perjalanan Dinas Pejabat Kota Taman
Baca Juga: Untung Jutaan Rupiah, Dari Swafoto Satwa, di Stadion Bessai Berinta
Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang menilai pemerintah harusnya bisa memenuhi tuntutan 10 persen dari APBD untuk atasi banjir. Ia menyarankan agar pemerintah menghemat belanja pegawai yang cukup besar.
Selain itu, Politisi Partai Nasdem ini menyarankan agar Pemkot bisa memangkas anggaran perjalanan dinas pejabat dan bisa di alihkan ke penanganan banjir.
"Pangkas itu anggaran perjalanan dinas yang dinilai tidak penting. Harus ada juga pembatasan pejabat yang berangkat. Kan tidak perlu juga sampai puluhan orang yang pergi. Mending anggaranya dipakai untuk penanganan banjir," ujarnya.
Pernyataan dewan dijawab oleh pemerintah yang mengklaim telah menghemat anggaran mulai dari moratorium pegawai honorer, penghapusan anggaran pembelian mobil hingga pembatasan kupon BBM ke pegawai.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi