SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menerima pemaparan Detail Engineering Design (DED) dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim terkait pembangunan dermaga wisata di depan Masjid Raya Darussalam Jalan Abdullah Marisie, Kelurahan Bugis, Senin (20/12/2021) lalu di Balai Kota.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, meminta agar rencana tersebut disusun komperhensif menyatu dengan konsep penataan Tepian Mahakam oleh Pemkot Samarinda secara keseluruhan.
"Saya terima kasih ada rencana pembangunan dermaga pariwisata dari Pemprov Kaltim. Tapi saya minta komperhensif," ujarnya melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (23/12/2021).
Ia membeberkan, rencana pembangunan dermaga wisata sejatinya juga turut ada dan menjadi bagian kecil dalam DED penataan Tepian Mahakam Pemkot Samarinda.
"Yang mau dibangun baru satu. Kami menyarankan agar pembangunan dermaga wisata dilakukan secara tidak parsial, tapi menyatu dengan konsep penataan Tepian Mahakam secara holistik," tambahnya.
Dipilihnya lokasi pembangunan dermaga wisata di depan Masjid Raya Darussalam menuai perbedaan pendapat antara pemprov dan pemkot. iA menilai, hal itu lantaran belum dibangun dermaga wisata saja, kondisinya sudah cukup macet.
"Pemkot sedang berjalan, provinsi punya ide begini. Nanti akan ketemu, kalau sudah selesai akan dilihat. Yang diinginkan pemkot bukan hanya bangun dermaga, tapi penataan secara keseluruhan. Dari ujung ke ujung," tambahnya.
Ia menyebut, penataan Tepian Mahakam secara holistik akan menggelontorkan dana sekitar Rp 200 miliar. Sebab dari paparan Dishub Kaltim terkait adanya dermaga wisata, akan menelan biaya sekitar Rp 50 miliar rupiah.
"Titik temunya kemungkinan ada pada Maret 2022 mendatang. 2022 ini nanti juga masih masuk di perencanaan hingga DED. Jika sudah selesai, dan penetapan lokasi dermaga wisata sudah ada, barulah pemkot akan menyampaikan ke pemprov," jelasnya.
Baca Juga: Terseok-seok Karena Pandemi, Wisata MLG Samarinda 'Diusik' Soal Pajak oleh Pemkot
Ruang Alternatif bagi Para PKL
Sementara itu, disinggung pedagang kaki lima (PKL) yang berada di tepi Sungai Mahakam tersebut, Ia menyatakan akan memberikan ruang alternatif lainnya. Sebab, tanah tersebut notabene-nya masih milik Pemkot Samarinda.
"Akan tetap di akomodir. Kemudian terkait wacana ini, jika anggaran sudah ada, pemprov bisa membangunnya sendiri atau menyerahkan pembangunannya ke pemkot. Sedangkan fisiknya akan dimulai pada 2023," imbuhnya.
Ia menegaskan, bahwa penataan Tepian Mahakam Akan berlangsung hingga 2024 mendatang. Sebabnya, beragam suntikan dana terus digali oleh Pemkot Samarinda.
"Kita juga bisa sinkronkan pembuatan dermaga dengan KPBU. Artinya, mana saja sumber yang bisa kita dapatkan," tuturnya.
Dongkrak Angka Wisatawan dari Jelajah Sungai Mahakam
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
Terkini
-
70 Sekolah di Kaltim Terapkan Kelas Bilingual, Cetak Generasi Siap Global
-
Pembentukan BPN Tunggu Arahan Presiden, Kata Purbaya
-
Aria Bima: Frasa Ibu Kota Politik di IKN Cerminkan Visi Prabowo
-
UMR Rp 8,5 Juta dan Hapus Outsourcing, Tiga Tuntutan Buruh di Depan DPR
-
DPR Soroti Perubahan Istilah di Perpres, IKN Disebut Ibu Kota Politik?