SuaraKaltim.id - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Penajam Paser Utara (PPU), didorong mengelola pangkalan penjualan elpiji di wilayah masing-masing. Tujuannya, untuk lebih memudahkan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat mengendalikan harga elpiji bersubsidi tabung tiga kilogram.
"Kami dorong BUMDes kelola pangkalan elpiji agar lebih mudah kendalikan harga elpiji bersubsidi," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kukm Perindag) PPU, Bustam, melansr dari ANTARA, Jumat (7/1/2022).
"Pangkalan penjualan elpiji yang dikelola BUMDes agar pendistribusian elpiji tiga kilogram merata dan penerapan HET (harga eceran tertinggi) lebih mudah diawasi," tambahnya.
HET elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram di PPU ditetapkan di wilayah Kecamatan waru dan Babulu Rp 18 ribu per tabung, di wilayah Kecamatan Penajam dan Sepaku Rp 19 ribu per tabung.
Baca Juga: Disperindag Kepri: Harga LPG 3 Kg Subsidi Tak Naik
Sedangkan untuk wilayah tiga kelurahan terjauh di Kecamatan Penajam, yakni Kelurahan Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango ditetapkan Rp 22 ribu per tabung.
Ia menjelaskan, PPU memiliki 30 desa dan masing-masing desa memiliki BUMDes yang akan mendirikan pangkalan penjualan elpiji dan sudah diajukan kepada PT Pertamina (Persero).
PT Pertamina (Persero) baru menyetujui lima desa mendapatkan kuota elpiji bersubsidi tabung tiga kilogram untuk dijual di pangkalan elpiji yang dikelola oleh BUMDes tersebut.
Lima desa itu yakni, Desa Telemow, Bumi Harapan, Bukit Subur dan Desa Sumber Sari, sementara desa lainnya masih berproses untuk mendirikan pangkalan penjualan elpiji.
Untuk mendirikan pangkalan penjualan elpiji harus memenuhi syarat kata dia, di antaranya IMB (izin mendirikan bagunan), izin usaha, alat timbangan, alat pemadam kebakaran dan lainnya.
Baca Juga: Harga LPG Non Subsidi Naik, Warga Batam Hingga Usaha Kuliner Mengeluh
"Pengelolaan pangkalan elpiji desa diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes untuk meningkatkan pendapatan desa," ucapnya.
Pembentukan pangkalan penjualan elpiji setiap desa menjadi prioritas sebab sebagian masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pelosok, masih mengeluh kesulitan mendapatkan tabung gas melon.
Berita Terkait
-
Pemerintah Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT
-
Proyek Strategis Nasional Terminal LPG Bima Selesai, Perkuat Distribusi LPG untuk Masyarakat NTB
-
Scan Barcode di Segel LPG Bright Gas Supaya Tahu Asal Bright Gas yang Kamu Beli
-
Kapal Pertamina International Shipping Antarkan 1.700 Metrik Ton LPG ke Negara Baltik
-
Ungkap Kasus Penyalahgunaan LPG Subsidi, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polda Metro Jaya
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hibah $7,6 Juta dari AS untuk Wujudkan Pusat Komando di IKN
-
Pilkada Serentak Kaltim, Milenial dan Gen Z Diharapkan Jadi Penentu Arah Baru
-
Klarifikasi 4 Lurah Terkait Bimtek, Polisi Bontang Pastikan Penyelidikan Berlanjut
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS