SuaraKaltim.id - Tahu dan tempe merupakan makanan merakyat, selain untuk makanan pokok juga bisa difungsikan sebagai cemilan ringan untuk sehari-hari. Dua komoditas itu juga memiliki kandungan protein bagi kesehatan tubuh. Di situlah Mudawam (55) mengemban usaha sebagai pengusaha pengelola tahu dan tempe.
Sebelum berhasil menjalankan usahanya, Mudawam banyak melalui proses hambatan sejak tahun 1990-an. Ia menceritakan, mulanya ia bekerja sebagai karyawan di perusahaan. Dua tahun bekerja, ia mengundurkan diri dari pekerjaan dan ingin mencoba memulai usaha. Kebetulan, ia ikut bekerja di pabrik tahu.
"Saya dulu numpang tidur saja, sambilan bantuin kerja di kasih makan," ungkapnya kepada KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (16/1/2022).
Ikut bekerja dengan orang, yang ia ikuti tak melanjutkan usaha karena pulang kampung. Inisiatif, ia pun memberanikan diri untuk melanjutkan usaha tersebut.
Baca Juga: Veni Nardianto, Anak Penjual Tahu Masuk Akpol Tanpa Biaya Sepersepun
Pada saat itu dirinya berusia 18 tahun. Mudawam remaja meneruskan usaha orang lain di 1990. Hanya modal nekat dan tekat, dirinya berusaha sendiri untuk berjuang.
Ia memulai usaha, menggunakan modal gaji bekerjanya selama dua tahun di perusahaan sebesar Rp 1,8 juta. Karena modal minim ia meminjam bahan baku, setelah hasilnya dijual, barulah ia membayar hutan dari bahan baku tersebut.
Perlahan menjalankan usaha, dimulai ddari rumah pabrik tahu dari bahan material kayu sederhana beratapkan daun nipah. 10 tahun menjalankan usaha baru ia mampu merehab pabrik tahu.
"Saya di pabrik tahu lama lebih 15 tahun," katanya.
Karena tanah di atas pabrik tahu tempe merupakan tanah sewaan, ia pun mencoba membangun pabrik tahu di atas tanah sendiri untuk mengembangkan usaha pabrik. Sembari membangun pabrik di atas lahan sendiri yang beralamat Jalan Ahmad Yani, Gang Rawa Indah, Kelurahan Api-api. Ia tetap menjalankan usahanya di tempat lama.
Baca Juga: Pengusaha Papan Surfing di Canggu Bali Kini Mengaku Pendapatannya Menurun
Di 2011, bapak empat anak ini baru pindah mendirikan usahanya di Gang Rawa Indah tersebut hingga sekarang. Dari awal usaha, ia hanya mampu pekerjakan satu orang karyawan. Perlahan usahanya naik sedikit demi sedikit, ia menambah karyawan sampai saat ini sudah pekerjakan 13 orang. Dawam harus membiayai Rp 30 juta tiap bulan.
Berita Terkait
-
Pemberdayaan BRI Berhasil Buat Pengusaha Kue Ini Semakin Berkembang
-
Belajar dari Titiek Puspa, Bangun Usaha Katering hingga Sukses Puluhan Tahun
-
Marketplace Khusus Bisnis Perempuan: Langkah Jitu Membangun Ekosistem Usaha yang Inklusif
-
Penjualan Ritel Anjlok! Ramadan dan Lebaran 2025 Tak Semanis Dulu
-
Pengusaha Makanan dan Minuman RI Was-was Tarif Impor Trump
Tag
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas di Kaltim Naik Selama OKM 2025, 7 Orang Meninggal
-
Demi Masa Depan Orang Utan, Pulau Suaka Dibangun di Tengah IKN
-
Terjun ke Sungai Mahakam, Badut Kostum Labubu Dilaporkan Hilang di Tenggarong
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Pengusaha Kue Ini Semakin Berkembang
-
Nobar dan Diskusi Film Mahakam Love Story, Angkat Isu Penyintas Kekerasan Seksual