SuaraKaltim.id - Penyumbang tingkat kemiskinan terbesar di Bumi Mulawarman pada September 2021 berasal dari kelompok makanan. Baik itu berupa beras, rokok, daging ayam, telur, mi instan, ikan, dan lainnya. Hal itu berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim.
Ahli Madya Statistik BPS Kaltim Edi Waryono mengatakan, untuk kelompok nonmakanan, memberikan andil sebesar 28,68 persen terhadap tingkat kemiskinan di Kaltim. Rincian per komoditas penyumbang kimiskinan itu antara lain di perkotaan untuk beras berkontribusi 14,88 persen, rokok kretek filter 12,74 persen, daging ayam ras 4,19 persen, telur ayam 4,09 persen, mi instan 3,01 persen, ikan tongkol 2,44 persen, dan gula pasir 2,20 persen.
"Kemudian kemiskinan nonmakanan antara lain perumahan berkontribusi 11,38 persen, listrik 3,74 persen, bensin 3,10 persen, pendidikan 2,84 persen, air 1,30 persen, perlengkapan mandi 1,40 persen, dan perawatan kulit, muka, kuku, serta rambut berkontribusi 1,12 persen," jelasnya melansir dari ANTARA, Selasa (18/1/2022).
Untuk daerah perdesaan, lanjutnya, penyumbang kemiskinan dari kelompok makanan antara lain beras berkontribusi 16,56 persen, rokok kretek filter 13,34 persen, daging ayam ras 4,89 persen, telur ayam 3,67 persen, mi instan 3,23 persen, dan ikan tongkol 2,67 persen.
Baca Juga: Kaltim Tambah 4 Kasus Covid-19 Baru, Total Sudah 158.401 Orang yang Terjangkit
Sedangkan penyumbang kemiskinan nonmakanan di perdesaan antara lain perumahan 11,97 persen, listrik 2,15 persen, bensin 3,33 persen, pendidikan 0,83 persen, perlengkapan mandi 1,38 persen, sabun cuci 0,81 persen, dan pajak kendaraan bermotor 0,59 persen.
Ia meanjutkan, Jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebanya 233.130 orang, menurun 8.640 orang terhadap Maret 2021 dan menurun 10.860 orang terhadap September 2020.
"Persentase penduduk miskin di perkotaan pada September 2021 sebesar 4,74 persen, turun dari 5,01 persen pada Maret 2021. Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada September 2021 sebesar 9,63 persen, turun dari 9,87 persen pada Maret 2021," katanya.
Jika dibanding Maret 2021, katanya, maka jumlah penduduk miskin di September 2021 untuk perkotaan turun sebanyak 6.000 orang, dari 127.280 orang pada Maret 2021 menjadi 121.280 orang pada September 2021.
"Sementara pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebanyak 2.630 orang, yakni dari 114.480 orang pada Maret 2021 menjadi 111.850 orang pada September 2021," tandasnya.
Baca Juga: Basarnas Kaltim Laporkan Satu Orang Tenggelam di Sungai Jembatan Gantung Berau, Ini Perkembangannya
Berita Terkait
-
Harga Kelapa Bulat Mahal, Mendag: Banyak yang Ekspor!
-
Gus Ipul Gagas Wisuda Keluarga Miskin, Simbol Keluar dari Garis Kemiskinan
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Posko Arus Balik PKT di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Disambut Hangat Pemudik
-
Inflasi Saat Bulan Ramadan Hanya 1,03 Persen Pertanda Apa?
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN