Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 20 Januari 2022 | 19:16 WIB
Wali Kota Bontang Basri Rase berbincang dengan Sekda Aji Erlynawati. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Sebagian program politik pasangan Wali Kota Bontang Basri Rase - Wakil Wali Kota Najirah harus tertunda dilaksanakan awal 2022 ini. Penyebabnya karena keuangan Bontang di awal tahun ini tipis. Kas daerah hanya tersisa Rp 33 miliar. 

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bontang, Aji Erlynawati mengatakan, saat ini TAPD tengah memilah kegiatan yang bisa berjalan sesuai kemampuan keuangan.

Untuk sementara ini, daftar prioritas belanja yang berjalan awal tahun meliputi belanja pegawai, seperti gaji dan tunjangan kinerja. Kemudian belanja kebutuhan rutin operasional. 

"Tak bisa ditunda (belanja pegawai) karena itu kewajiban pemerintah," ujarnya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga: Kasian, Defisit Rp 70 Miliar, Tunjangan Pegawai Bontang Tertunda, Efek Salah Prediksi

Disinggung mengenai program politik kepala daerah, ia mengaku belum memastikan apa saja yang harus tertunda. 

"Dilihat saja nanti hasil inventarisasi teman-teman OPD mana saja yang bisa berjalan duluan," ucapnya. 

Sementara, orang nomor satu di Bontang merasa optimistis, program prioritas janji politiknya bisa berjalan seluruhnya. Walaupun tak semua program berjalan bersamaan di semester awal tahun ini.

Ia memastikan, di awal, program yang bisa berjalan meliputi, Rantang Kasih dan penyusunan master plan banjir. 

"Pasti, program kerja yang skala prioritas pasti berjalan. Hanya saja soal waktu dan ketersediaan anggaran saja," tutup Basri.

Baca Juga: Akhirnya, Harga Minyak Goreng di Bontang Sentuh Angka Rp 14 Ribu, Swalayan Ini Diserbu

Load More