SuaraKaltim.id - Musibah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Muara Rapak pada Jumat (21/2/2022) lalu masih membekas bagi sejumlah korban yang selamat. Kondisi mereka ada yang mengalami patah tulang, dan ada juga yang masih dirawat di beberapa Rumah Sakit.
Beberapa korban yang selamat ada yang di rawat di Rumah Sakit Restu Ibu. Seperti Bambang pengemudi mobil Triton, Sutarno pekerja RDMP yang saat itu naik angkot nomor 3 Balikpapan, serta Mujianto satuan pengamanan di SMK 4 Balikpapan.
Bambang menceritakan kala itu, dirinya bersama dengan almarhum Syairullah. Syairullah yang juga Site Manager di sebuah perusahaan menjadi salah seorang korban meninggal yang pada kejadian menaiki mobil triton putih.
Bambang menceritakan, mobil yang mereka kendarai berasal dari arah mess yang berada di Kampung Timur, Kelurahan Gunung Samarinda Baru, menuju ke tempat kerja di proyek RDMP.
Belum lama setop di traffic light turunan Muara Rapak, mobil triton yang di sopiri Bambang dihantam keras dari belakang. Sampai menimbulkan suara keras, mobil terdorong kedepan.
“Pada saat itu pimpinan saya Pak Syairullah reflek buka seatbelt, dikira aman, belum sempat dia mau buka pintu mobil, kami dihantam lagi kedua kalinya yang lebih keras, terlemparlah pak Syaifullah,” kenangnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (25/1/2022).
Ia sendiri masih bertahan di dalam mobil mengenakan seatbelt, begitu situasi normal dia turun dari mobil, ternyata kondisi sudah berantakan.
“Saya keluar sudah terhambur semua, orang-orang ada yang tergeletak di jalan,” akunya.
Kisah lain diberikan Sutarno. Pekerja RDMP itu pada saat kejadian menaiki angkot nomor 3. Saat itu posisi Sutarno duduk pada bagian belakang kanan
Angkot yang dinaikinya dihantam dari belakang oleh kendaraan lain dan angkot sempat terguling-guling.
“Saya sempat terjepit kursi di bagian tengah angkot, mau bergerak gak bisa kaki kiri dan kanan kejepit, kemungkinan patah,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Mujiono, waktu itu dirinya menggunakan sepeda motor pulang dari tempat kerjanya di SMK 4 sebagai sekuriti, sesampainya di traffic light turunan rapak, Mujiono yang biasa selalu nengambil posisi disebelah kanan, kenapa pada hari itu memilih menunggu di sebelah bagian kiri traffic light.
“Gak tahu juga hari itu stopnya di kiri, biasa saya ambil kanan yang ada mobil mobil menunggu, belum lama stop langsung ada yang hantam dari belakang, terhamburan semua motor di jalan,” akunya.
Saat itu ia sempat melihat angkot nomor 3 terguling guling, tapi tidak sadar kalau kaki bagian kanannya patah.
“Saya lihat kaki kok banyak darah, waktu digerakan, eh tergantung-gantung kukira sendal,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
7 Motor Bekas Murah Rp2-3 Jutaan: Irit dan Bandel, Kembalikan Kenangan Masa Lalu
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
-
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon Terbaik Mei 2025
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
Terkini
-
Pagi-pagi Cuan, Buka Segera 3 Amplop DANA Kaget Sambil Rebahan
-
Tambahan Malam Minggu, Cek 4 Link DANA Kaget buat Traktir Teman-teman
-
TKA Mulai Diterapkan November 2025, Sasar Evaluasi Individu Siswa
-
54 Persen Lebih! Proyek Gedung PUPR IKN Bukti Komitmen PTPP
-
Penerimaan Pajak Kaltimtara Capai Rp 5,8 Triliun, Tapi Terkoreksi 24 Persen