Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 01 Februari 2022 | 19:04 WIB
Sugeng saat menunjukkan aduan yang ia sampaikan ke Polsek Samarinda Kota. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Insiden adu jotos saat Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kaltim di Hotel Aston Samarinda, pada Sabtu (29/1/2022) kemarin berujung laporan ke polisi.

Korban pemukuluan sekaligus Pengurus KONI, Sugeng Muhdar menjelaskan bahwa insiden itu terjadi seusai dirinya menyampaikan pendapat bahwa ada rekayasa terkait syarat calon ketua KONI Kaltim periode 2022-2026.

"Saya tidak sependapat dengan kewajiban pengambilan 30 persen suara baik dari cabor atau KONI Kaltim. Mereka mau mensahkan tanpa melalui paripurna. Apa yang saya sampaikan itu sesuai dengan ketentuan," ucapnya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (1/2/2022).

Ia merasa, bahwa pernyataan yang ia sampaikan pada Rekerprov tersebut tidak ada sedikit pun perkataan yang menyebabkan orang lain tersinggung.

Baca Juga: Usut Korupsi Dana Hibah KONI Lampung, Kejati Periksa 4 Pengurus KONI Lampung

"Bisa didengar di video itu bahasa saya biasa aja kok. Juga tidak ada unsur SARA, lantas apa yang membuat mereka tersinggung," jelasnya.

"Tapi kenapa mereka memukuli saya, ini kan forum terhormat harusnya daya dilindungi oleh penyelenggara tapi ini terkesan ada pembiaran. Saya dibiarkan dipukul, jatuh, didorong, dicekek, untuk ada bSebuhabinkatibmas yang bela saya," jelasnya melanjutkan.

Atas insiden tersebut, ia mengaku bahwa telah membuat laporan ke pihak Kepolisian Polsek Samarinda Kota agar segera menindak lanjuti peristiwa yang ia alami.

"Ada tiga orang yang saya laporkan, pertama Roni yang pukul saya dari belakang, Hendra yang memprovokasi padahal dia seksi keamanan, lalu Rendi yang mencekek saya," ungkapnya.

Akibat dari peristiwa adu jotos itu, Sugeng pun mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya.

Baca Juga: BEI Kembali Izinkan Perdagangan Saham KONI, Begini Respon Manajemen

"Ada luka, di bibir atas luar dalam itu sobek, pelipis kiri dan telinga bawah ada benjolan. Saya setelah peristiwa itu langsung visum dan membuat laporan," paparnya.

"Kita sebagai organisasi olahraga harusnya bisa adil dan suportif di atas segalanya," tegasnya.

Sementara itu kandidat calon ketua KONI Kaltim, Zairin Zain menambahkan bahwa dirinya sungguh menyayangkan terjadinya insiden adu jotos pada saat Rakerprov tersebut.

"Yang terkena kan kasian, orang yang benar-benar ingin aspirasinya didengar tetapi malah dianggap menyinggung perasaan, itu sayang kurang sependapat," tandasnya.

Load More