SuaraKaltim.id - Hasil survei kepuasan masyarakat untuk RSUD Taman Husada di tahun 2021 mencatat hasil baik. Rumah sakit plat merah ini memperoleh 82,30 dari hasil survei yang disusun Pemkot Bontang bersama Pusat Pelatihan dan Pengembangan, Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD)- LAN.
Dalam penilaian ini, tim survei mengambil sampel dari 381 responden. Tim menilai untuk 8 unsur pelayanan di rumah sakit. Hasilnya, 3 unsur pelayanan rumah sakit mencatatkan hasil perhitungan rata-rata nilai tertinggi, yakni, penanganan pengaduan dengan rata-rata nilai 3,99.
Kemudian, perilaku petugas pelayanan dengan nilai rata-rata 3,25. Lalu unsur kompetensi petugas dengan nilai ratarata 3,43. Sedangkan, pelayanan dengan nilai rendah yakni unsur kesesuaian persyaratan dengan nilai rata-rata 3,09. Sedangkan unsur Kualitas Sarana dan Prasarana dengan capaian nilai rata-rata 3,10.
Unsur penilaian rendah ini disebabkan keluhan dari sejumlah responden. Di dalam laporan yang dipaparkan LAN-RI disebutkan keluhan masih ada diskriminatif di unsur kesesuaian pelayanan, lebih baik kedepannya rumah sakit tidak membedakan miskin dan kaya.
Kemudian, di unsur kualitas sarana dan prasarana diminta agar meningkatkan kebersihan toilet. Menanggapi itu, Direktur RSUD Taman Husada, dr Suhardi mengatakan, keluhan akan menjadi poin evaluasi kedepannya. Supaya pelayanan masyarakat bisa berjalan maksimal.
"Tentu, memang kendala pasti selalu ada dalan setiap pelayanan. Yang terpenting bagaimana memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan yang maksimal," ucapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (1/2/2022).
Sementara itu, hasil positif yang diterima akan menjadi motivasi untuk terus memberi pelayanan terbaik.
"Pelayanan memang selalu di evaluasi. Meski mendapat nilai yang baik. Tetapi peningkatan pelayanan tetap harus dilakukan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Di Bontang, Minyak Goreng Stok Lama di Pasaran Bakal Ditebus Distributor, Karena Harganya Turun Kah?
-
Basri Rase Revisi Perwali Hibah, Sebut Bisa Beri Bantuan Maksimal Rp 100 Miliar
-
Nelangsa Warga Perumahan Bontang Permai, 19 Tahun Terkena Banjir, Sudah Sering Mengadu Tapi Tak Digubris Pemkot Bontang
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir
-
Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, 1.433 TKD Bontang Gaji Tetap UMK
-
Rudy Ong dan Donna Faroek, Simbol Kuatnya Jaringan Mafia Tambang di Era Awang Faroek
-
Demi Proyek IKN, Reforma Agraria di PPU Dipercepat