Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 08 Februari 2022 | 23:26 WIB
Penjual minyak di Pasar Induk Sangatta. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Pedagang minyak goreng di sejumlah pasar tradisional mengeluh belum dipasok minyak goreng murah dengan harga Rp 14 ribu  per liter. Padahal di supermarket, minimarket, dan jaringan pengecer waralaba lainnya sudah lebih dulu tersedia.

Berdasarkan pantauan kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, pada Senin (7/2/2022) siang kemarin di Kawasan Pasar Induk Sangatta (PIS) Kutai Timur (Kutim), harga minyak goreng masih relatif mahal di harga Rp 40 ribu per dua liter untuk minyak goreng dan belum mendapatkan subsidi pemerintah.

Salah satu pedagang kelontong di Pasar Induk Sangatta, Suryana (51) mengatakan, sampai sekarang belum mendapatkan pasokan minyak goreng subsidi. Hingga saat ini masih menjual dengan harga lama.

“Kami di sini masih jual di harga lama, padahal sudah banyak yang nanyain yang Rp14 ribu sedangkan kami belum ada. Kami masih harga lama karena memang belum dapat dari pemerintah. Operasi pasar di Pasar Induk belum ada,” katanya, dikutip dari sumber yang sama, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga: Mantan Sekda Kutim Irwansyah Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi, Diduga Rugikan Negara Sebanyak Rp 2,3 Miliar

Menurutnya, minyak goreng sedang langka. Indikasinya adalah minyak goreng di agen langganannya tidak tersedia, sehingga dia pun tidak menyediakan banyak stok di warungnya.

“Langka sekali. Barang yang ada di warung ini ya cuma segini aja. Bukan karena saya nggak mau nyetok buat jualan, tapi di agennya yang nggak ada barang,” bebernya.

Sementara itu ihwal penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang telah berlaku mulai 1 Februari 2022, dia mengaku menyambut baik. Namun, hal terpenting menurut dia adalah pasokan dan ketersediaannya. 

“Saya setuju sama kebijakan baru itu. Malah membantu rakyat kecil. Harga minyak jadi tambah murah. Tapi barangnya tolong disediain, karena percuma harga murah tapi barangnya nggak ada,” cetusnya.

Pedagang pasar lainnya Iis Muslikah ikut komplain, soalnya hanya supermarket dan pasar modern yang mendapatkan pasokan minyak goreng subsidi. Dia meminta kepada pemerintah agar minyak goreng murah tersebut disebar secara merata.

Baca Juga: Ombudsman Republik Indonesia Temukan Tiga Permasalahan yang Bikin Harga Minyak Goreng Meroket

“Jadi disini belum turun, pemerintah belum merata memberikan subsidi hanya di Indomaret dan Alfamart. Sementara disini masih normal Rp 42 ribu. Harga yang dua liter merk Sunco dan 40 untuk Bimoli. Jadi ya Rp 21 ribu-22 ribu per liternya," pungkasnya mengakhiri.

Load More