SuaraKaltim.id - Forum Socio Engineering Nusantara (FSEN) menyatakan siap mengawal 16 bidang dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang telah ditetapkan di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Hal itu disampaikan Ketua FSEN Heru Cahyono saat berada di Sepaku, PPU pada Jumat (4/3/2022) kemarin.
"Di dalam FSEN terdapat 16 bidang yang ditekuni, sehingga masing-masing bidang ini siap mengawal pembangunan IKN Nusantara yang telah diputuskan di bumi Kalimantan Timur (Kaltim)," ujarnya, melansir dari ANTARA, Sabtu (5/3/2022).
Ke-16 bidang pembangunan IKN Nusantara yang siap dikawal pihaknya itu adalah bidang hukum dan advokasi, geologi dan iklim, permukiman dan kawasan, lingkungan dan kehutanan, struktur bangunan besar, perencanaan transportasi.
Kemudian bidang litbang dan pengorganisasian, mitigasi dan pertanahan, arsitektur dan perencanaan kota, forensik, bendungan dan irigasi, banjir dan bencana alam, sosial dan budaya, perencanaan tata ruang, prasarana air bersih, serta bidang perencanaan strategis dan sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, dalam FSEN berhimpun intelektual muda yang berasal dari berbagai disiplin ilmu yang minimal bergelar master. Bahkan, beberapa di antaranya bergelar doktor. Sehingga menurutnya, mereka merupakan aset SDM Kaltim yang potensial.
"Mereka merasa bertanggung jawab dan terpanggil untuk terlibat dalam pembangunan seiring ditetapkannya Kaltim sebagai IKN Nusantara. Keinginan kami adalah ingin menyukseskan perpindahan IKN," katanya.
Ia mengatakan, ada sekitar 20 orang sebagai pendiri FSEN. Forum ini bersifat inklusif (terbuka), kolaboratif, dan akan terus merekrut dan bekerjasama dengan berbagai pihak baik perguruan tinggi, pemerintah, hingga ahli sosial budaya di Kaltim.
Pendirian FSEN berawal dari gagasan sekelompok akademisi, praktisi teknik, dan praktisi sosial budaya di Kaltim yang siap mendukung serta terlibat dalam proses pembangunan IKN Nusantara.
Keterlibatan dalam pembangunan IKN bukan hanya dari sisi fisik, tapi juga mulai dari proses rancangan, perencanaan, hingga saran kepada pemerintah pusat melalui Bappenas dan Badan Otorita IKN.
"Khususnya dalam rekayasa dan embrio mitigasi forensik struktur perkotaan hingga sosial budaya melalui kajian, penelitian, pelatihan, mediasi, advokasi, dan diskusi dalam bidang teknik rekayasa bangunan tata ruang struktur dan pembangunan IKN baru," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
CEK FAKTA: Video Mualem Disebut Balas Bobby Nasution Soal Razia Pelat BL
-
CEK FAKTA: Konten Manipulatif Soal Menkeu Purbaya Beredar di Facebook
-
Bank Sampah Jadi Senjata PPU Dukung Lingkungan Bersih di Sekitar IKN
-
DPRD Berau Lihat Peluang Wisata Malam di Balik Tren Warkop 24 Jam
-
Cegah Kekosongan Layanan Publik, Kaltim Usulkan P3K Paruh Waktu