SuaraKaltim.id - Pedagang di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) harus lebih bersabar lagi. Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Kota Bontang memastikan tahun ini tidak ada anggaran pengadaan lift barang di pasar terbesar di Kota Taman ini.
Di tahun anggaran 2022, keuangan di Diskop-UKMP dipangkas Rp 3,2 miliar karena defisit. Hal itu disampaikan Kepala Diskop-UKMP Kamilan.
Ia mengatakan, imbasnya sejumlah program dipastikan tidak terlaksana di awal tahun. Misalnya, anggaran rutin pemeliharaan fasilitas pasar yang ada di Bontang.
Kemudian, anggaran khusus pengadaan lift di Pasar Tamrin. Artinya, program yang tentunya direncanakan untuk meningkatkan fasilitas publik di pasar moderen harus tertunda.
"Pengadaan lift aja sebenarnya sekira Rp 3,8 miliar. Tetapi tidak bisa jalan karena anggaran kita terbatas," kata Kamilan saat ditemui di Pasar Tamrin, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (9/3/2022).
Walhasil, keinginan pembeli dan pedagang pun harus tertunda sementara waktu. Rencana sebelumnya Diskop-UKMP akan memasang dua lift yang diperuntukkan pengunjung dan pedagang.
Selain pengadaan lift, anggaran perawatan pasar tentu juga terdampak. Apalagi banyak fasilitas yang berada di Pasar Tamrin yang harus segera dibenahi.
Contohnya, beberapa keramik di tempat pedagang basah, adalagi memperbaiki jalur khusus penyandang disabilitas yang tentunya masih jauh dari kata layak. Belum lagi, biaya pemeliharaan bagian dua pasar lainnya seperti Pasar Telihan dan Pasar Citra Mas Loktuan.
"Jadi mau bagaimana. Sudah dibicarakan dan memang terkena rasionalisasi. Kita ikuti saja kebijakan dari TAPD," terangnya.
Baca Juga: Mobil Ringsek Parah, Ibu-ibu Pengemudi Rush Tabrak Lampu PJU di Bontang Karena Hilang Kendali
Belum selesai masalah anggaran untuk fasilitas umum pasar Tamrin. Diskop-UKMP juga memiliki pekerjaan rumah yang sangat rumit.
Pasalnya, jadwal sebelumnya yang akan memberikan kesempatan pedagang kain dan sembako yang bertahan di lantai 3 untuk turun ke basemen masih menuai pro dan kontra.
Dengan begitu, Diskop beranggapan belum ingin menurunkan pedagang. Hanya saja solusi yang efektif seluruh pedagang kain yang berada di lantai dasar harus membawa barang dagangannya kembali ke lantai tiga.
"Satu masalah belum selesai, tetapi muncul lagi yang baru. Penggunaan basemen masih belum bisa karena banyak juga yang menolak," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak