SuaraKaltim.id - Harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional masih mahal, khususnya di Bontang. Di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan misalnya, harga kemasan untuk 1,8 liter dibandrol Rp 55 ribu.
Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) telah mengeluarkan surat imbauan mengenai penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng nomor 510/124/ DKUKMP-3 tertanggal 7 Maret 2022.
Dalam surat tersebut, pedagang, pelaku usaha, maupun masyarakat yang menjual minyak goreng sesuai dengan HET. Baik di pasar rakyat maupun tempat penjual eceran lainnya.
Seperti minyak goreng curah dijual Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter. Kemudian minyak goreng kemasan premiun Rp 14 ribu per liter. Dengan pembelian maksimal dua liter per konsumen. Apabila surat itu tak diindahkan, maka akan ditindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Media ini mencoba lakukan konfirmasi ke beberapa pedagang di pasar tradisional. Mereka mengaku, minyak goreng kemasan dijual dengan harga tinggi karena yang ia jual bukan minyak jenis subsidi. Melainkan, mereka membeli dari pedagang ataupun toko-toko ritel.
Seperti Irah, pedagang sembako Pasar Tamrin, ia menjual minyak goreng kemasan per dua liter dengan harga Rp 55 ribu. Artinya, ia jual dengan harga Rp 27.500 per liter.
"Kami belinya ini dari penjual ke penjual, jadi sudah pindah-pindah tangan. Kita subsidi tidak ada," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (14/3/2022).
Kalaupun menerima minyak goreng subsidi dari distributor, pembelian dibatasi begitu juga dengan di toko ritel. Tak hanya Irah, pedagang sembako lain seperti Nur juga menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 55 per dua liter.
Katanya, ia tak bisa menjual dengan harga Rp 28 ribu per dua liter. Sebab, ia membeli minyak goreng di toko ritel dengan modal Rp 47.500 per dua liter.
Baca Juga: Hasil Sidak DPRD Balikpapan, Distributor Sebut Produsen Kurangi Kuota Minyak Goreng, Alasannya?
"Kalau dijual mahal ini, karena mahal juga dibelinya di toko," terangnya.
Ia melanjutkan, seperti minyak goreng kemasan 1,8 liter merek Siip. Ia beli di toko ritel dengan harga Rp 40 ribu. Sementara, gudang distirbutor dipasarkan ke toko ritel harganya Rp 23.400 per 1,8 liter.
Sebelumnya, ia menerima minyak subsidi dari gudang distributor. Tetapi pengambilan dibatasi maksimal tiga dus minyak goreng. Minyak kemasan jenis subsidi dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) seperti edaran pemkot.
"Karena sedikit langganan saja yang ambil semua, itu saja tidak cukup masih kurang," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Perdagangan, Diskop-UKMP, Nurhidayah menuturkan bahwasanya pihak mereka telah menyebar 200 surat himbauan ke toko dan pasar agar menjual minyak goreng sesuai dengan ketentuan.
Tetapi, fakta di lapangan kata dia, tanggapan dari mereka bervariasi. Dengan begitu, ia menyarankan agar masyarakat membeli minyak goreng dengan harga yang lebih ekonomis.
Berita Terkait
-
Apresiasi Operasi Pasar Minyak Goreng, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono: Semoga Meredakan Kepanikan Warga
-
Ingin Nego dengan Pemerintah Pusat soal Pegawai Honorer, Kepala BKPSDM Bontang Sudi Priyanto: Selamatkan Nasib
-
Warga Perumahan R6 Bontang Baru Minta Pemkot Aspal Jalanan Kompleks, Tapi Tak Digubris
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
5 Desain Kamar Mandi Estetik yang Elegan dan Kekinian, Bikin Rumah Makin Mewah!
-
Asal Komentar!: Wali Kota Samarinda Semprot DLH Kaltim Soal Penilaian Sampah
-
Kabupaten Penyangga IKN Hanya Punya 3 Kecamatan, PPU Target Tambah Wilayah Baru
-
5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat
-
Pendamping PKH Jadi Garda Depan Sekolah Rakyat di Kaltim