SuaraKaltim.id - Pemkot Bontang berupaya meminta pemerintah pusat agar tak menghapus pegawai non PNS di tahun 2023 nanti. Pemkot dan DPRD khawatir penghapusan tenaga honorer di Bontang akan melahirkan pengangguran baru.
Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) akan berkonsultasi lebih lanjut terkait rencana Pemerintah Pusat meniadakan tenaga honorer di lingkup Pemerintah Daerah.
Kepala BKPSDM Bontang, Sudi Priyanto mengatakan komunikasi itu bertujuan untuk memperjelas nasib 2.314 honorer yang ada di Kota Bontang. Pasalnya, tenaga honorer dinilai sangat membantu kerja-kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat ini masih kurang.
"Di Tahun 2023 kan rencananya akan dihapus. Makanya kita berharap ada kebijakan terbaru. Untuk menyelamatkan nasib para tenaga honorer," katanya saat ditemui di Kantor DPRD Bontang, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (14/3/2022).
Lebih lanjut, ia juga akan melakukan komunikasi ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kaltim soal sikap Gubernur yang tidak akan menghapus tenaga kerja honorer. Hanya saja sikap Gubernur Kaltim Isran Noor belum bisa diselaraskan.
Lantaran dianggap akan bersinggungan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 soal penghapusan tenaga honorer.
"Coba nanti kita selaraskan bagaimana sikap yang akan di ambil," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi I DPRD Bontang Muslimin, juga akan menindaklanjuti soal nasib para tenaga honorer yang akan diputus pada 2023 mendatang.
Menurutnya aturan tersebut akan menciptakan pengangguran baru di Kota Bontang. Apalagi, dikatakan Muslimin tenaga honorer masih diperlukan.
Baca Juga: Viral, 36 Ton Minyak Goreng Dikirim ke Bontang, Ternyata Cuma Segini
"Akan memperjuangkan sampai ke pemerintah pusat. Makanya kami minta BKPSDM untuk melibatkan kita dalam koordinasi tersebut," ucapnya.
Selanjutnya politisi Golkar ini juga, mendukung sikap Gubernur Kaltim Isran Noor yang juga berpandangan akan mempertahankan tenaga honorer.
Untuk memastikan Pemerintah Pusat juga harus melihat situasi dan kondisi beban kerja di Pemda. Muslimin beranggapan seluruh daerah pun memiliki pendapat yang sama terkait kebijakan penghapusan tenaga kerja honorer
"Pasti keteteran ini kerja Pemkot. Kita minta DPRD dan Pemkot Bontang mendatangi Kantor Kemnpan-RB," pungkasnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET