SuaraKaltim.id - Program pengerukan sungai Bontang senilai Rp 1,5 miliar yang menggunakan alat eskavator amfibi mulai berjalan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) terlihat mulai mengerahkan alat berat ini di sungai di wilayah Kelurahan Api-api, tepatnya di RT 07, Perumahan Bontang Permai.
Kemudian, pengerukan juga dilakukan di aliran Sungai Dahlia tepatnya Jalan Imam Bonjol. Bedanya, untuk yang berada di aliran sungai dahlia dikerjakan dengan menggunakan tenaga manual tanpa ada excavator.
Hal itu dikarenakan, akses sungai yang sempit dan hanya bisa dilakukan oleh pekerja saja. Sementara, excavator amfibi disiapkan PUPRK untuk mengeruk sedimentasi yang berada di sungai. Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto, menuturkan anggaran yang digelontorkan untuk proyek normalisasi ini senilai Rp 1,5 miliar.
Rute pengerjaan normalisasi sungai Bontang akan bergantian. Mulai dari RT 07 dan menyisir sungai hingga ke belakang Bank Dhanarta sepanjang 1 km. Tanah hasil pengerukan nantinya akan ditimbun ke tempat tanggul yang belum berturap dan tanah pemerintah, tepatnya belakang Bank Dhanarta.
"Pembuangan tanah hasil kerukan nanti di buang ke lahan kosong. Jadi tidak dibawa ke TPA," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (17/3/2022).
Selain itu, pengerjaan ini dilakukan secara swakelola yang tentunya melibatkan masyarakat dalam bekerja. Ditemui di tempat berbeda tampak ada 16 pekerja yang merupakan masyarakat setempat melakukan pembersihan sungai dahlia sepanjang kurang lebih 700 meter.
"Iya penanganan menggunakan tenaga kerja ini juga memperbaiki dan membersihkan sumbatan untuk mengatasi banjir," bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu pengawas proyek swakelola di Sungai Dahlia Deski menyampaikan sebanyak 16 tenaga kerja diambil dari setiap perwakilan RT di empat kelurahan. Satu orang pekerja diberikan upah senilai Rp 130 ribu untuk pengerjaan normalisasi sungai Dahlia.
"Kami targetkan normalisasi sungai rampung dalam dua minggu ke depan," pungkasnya.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Berharap Air Sungai Citarum Bisa Dijadikan Air Minum pada Tahun 2025
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025