SuaraKaltim.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan, pentingnya penguatan bahasa-bahasa asli daerah. Apalagi, pasca Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN).
Pasalnya, bakal ada ratusan ribu pendatang dari berbagai daerah yang diperkirakan akan datang ke Bumi Mulawarman. Sehingga dikhawatirkan bisa mengikis bahasa-bahasa asli Kaltim.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi (Kemendikbudristek), saat ini tercatat ada 718 bahasa daerah di Indonesia. Dengan 25 bahasa terancam punah, 6 dinyatakan kritis, dan 11 bahasa telah punah.
Salah satu Bahasa Daerah yang disinyalir terancam punah adalah bahasa-bahasa di Kaltim. Bahasa-bahasa di Kaltim, dinilai mengalami kemunduran, jumlah penuturnya sedikit, dan sebarannya terbatas.
Baca Juga: Klaim Tampil di Paris Fashion Week, Gerakan Ekonomi Kreatif Dinilai Mencoreng Muka Indonesia
“Revitalisasi bahasa daerah wajib dilaksanakan dalam kondisi apapun. Terlebih, setidaknya akan ada 500.000 pendatang baru di Kaltim hingga tahun 2024,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Jumat (18/3/2022).
Dia menegaskan, hal itu tentu akan mengekskalasi pertukaran budaya di IKN nanti. Yang akan menambah urgensi bahasa asli Benua Etam untuk terus direvitalisasi.
Dia mewanti-wanti, jangan sampai budaya Kaltim, khususnya bahasa tergerus oleh kebudayaan dan bahasa baru yang akan datang. Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu optimis, bahasa-bahasa Kaltim akan lestari.
“Saat ini, 3 bahasa Kaltim terpilih menjadi bagian dari 38 bahasa daerah yang ditunjuk sebagai ‘Objek Revitalisasi Budaya 2022’. Tiga bahasa tersebut adalah bahasa Kenyah, bahasa Paser, bahasa dialek Kutai Kota Bangun. Langkah baik dalam melestarikan Bahasa asli Kaltim,” tambahnya.
Sementara Akademisi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman Dahri Dahlan menyampaikan, bahwa sifat bahasa yang sangat terpengaruh situasi zaman. Ia mencontohkan, jika kini aktivitas penambangan sangat tinggi, bisa jadi kata dalam bahasa asli daerah yang berhubungan dengan pertanian akan menghilang.
Baca Juga: Tujuan Ritual Kendi Nusantara di Bongkar Tony Rosyid, Katanya Ada Pesan dari Jokowi ke Investor IKN
“Hal ini karena kata ‘bertani’ tidak pernah dipakai lagi. Tentu pembangunan IKN akan sangat mempengaruhi Bahasa,” ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
-
Harga Bitcoin Diramal Tembus USD 250.000, Robert Kiyosaki: Beli yang Banyak, Jangan Jual
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Riau Dimulai Hari Ini hingga 19 Agustus 2025
Terkini
-
Kejutan Awal Pekan, Link DANA Kaget Hari Ini Siap Ditransfer ke Kamu!
-
Saldo DANA Kaget Hari Ini, Ada 3 Amplop Kejutan Bernilai Rp335 Ribu
-
Transformasi Desa di Kaki Gunung Merapi: Pariwisata Alam dan Agrikultur Jadi Andalan
-
Saldo DANA Kaget Rp 404 Ribu Cair Siang Ini! Gak Perlu Kerja, Cukup Klik Link
-
Cek 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Auto Ditransfer ke Dompet Digitalmu