SuaraKaltim.id - Kapasitas penumpang kapal keberangkatan Bontang menuju Sulawesi Selatan resmi ditambah 100 persen. Hal itu berdasarkan Surat Edaran (188.65/491/BPBD/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mengikuti aturan baru dan menambah jumlah penjualan tiket mulai diberlakukan. Koordinator PT PELNI Cabang Samarinda - Bontang Syarif Hidayat mengatakan, penjualan tiket di tiga jadwal keberangkatan kapal nantinya sudah akan dijual 100 persen.
"Jadi jadwal pada tanggal 20, 21,22 April 2022 tiketnya dijual sebanyak 100 persen sesuai aturan baru. Baik itu KM Egon dan Binaiya," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (18/4/2022).
Artinya, kapasitas KM Egon akan bertambah semula hanya 70 persen atau sekira 250 penumpang, kali ini bisa membawa sebanyak 425 orang. Sementara KM Egon yang semula hanya bisa diisi 700 penumpang, nantinya bisa diisi sebanyak 999 orang.
Baca Juga: Lima ABK WNI Dilaporkan Selamat Dari Kecelakaan Kapal Tanker Meledak Di Hong Kong
Untuk diketahui, update penjualan tiket keberangkatan untuk KM Binaya pada (20/4/2022) nanti masih tersedia 600 tiket. Dengan tujuan Bontang - Awerange, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sementara untuk jadwal KM Binaiya pada tanggal (22/4) sudah terjual 800 tiket, artinya tersisa 199 tiket yang belum terjual. Memang pada tanggal tersebut cukup banyak penumpang lantaran melewati beberapa pelabuhan, seperti Bontang-Awarange-Makassar-Labuan Bajo-Bima.
"Masih banyak kursi lowong di keberangkatan KM Binaya di jadwal (20/4) nanti. Jadi bisa dijadikan alternatif keberangkatan biar tidak terlalu padat," terangnya.
Lalu, jadwal keberangkatan KM Egon pada (21/4/2022) sudah terjual 271 tiket. Artinya, masih ada kuota kosong sebanyak 154 penumpang. Tujuan pemberangkatan, Bontang-Parepare-Batulicin-Surabaya-Lembar-Waingapu
"Laporan penjualan tiket ini sejak dua hari yang lalu. Kemungkinan jumlah penjualan tiket telah bertambah," ucapnya.
Baca Juga: 5 Warga Indonesia Menderita Luka Bakar Dalam Kecelakaan Kapal Tanker di Hong Kong
Untuk pembelian tiket Syarif menyarankan masyarakat agar tidak membeli tiket diluar pengawasan PT PELNI. Seperti membeli online atau langsung ke Loket Pelabuhan Loktuan.
"Diluar itu bukan dibawah pengawasan dari PT PELNI. Atau calo yang menjual," sambungnya.
Adapun syarat pemberangkatan, yakni bagi penumpang yang telah menyelesaikan vaksin dosis satu, dapat melampirkan swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
Kemudian, bagi penumpang yang telah menyelesaikan vaksin dosis kedua dapat melampirkan test antigen. Bagi penumpang yang telah menyelesaikan vaksin ketiga atau Booster tak perlu melampirkan swab PCR dan test antigen.
"Untuk anak usia enam tahun kebawah tak perlu tes antigen. Namun, anak usia enam tahun ke atas dapat menyertakan antigen," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Saran Telak Susi ke Prabowo Bila Ingin Turunkan Harga Tiket Pesawat: Pangkas Monopoli
-
Tiket Kapal Ferry untuk Mudik Lebaran Mulai Bisa Dipesan
-
Pemesanan Tiket MotoGP Mandalika Mulai Dibuka, Harga Termurah Rp 140 Ribu
-
Waduh! Pemesanan Tiket Kereta Api Mudik Lebaran Sempat Bermasalah
-
War Tiket Konser Idola Jadi Mudah Pakai BRImo!
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?