SuaraKaltim.id - Lapas Kelas IIA Bontang memberikan remisi khusus Idul Fitri kepada 721 warga binaan pemasyarakatan. Remisi diberikan bervariasi mulai 15 hari hingga maksimal 2 bulan. Bahkan 4 orang diantaranya bebas bersyarat.
Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Bontang Riza Mardani dari total yang mendapat remisi, mayoritas dari tindak pidana narkotika dengan total 460 orang. Sedangkan kasus perlindungan anak sebanyak 111 orang. Kasus pencurian 48 orang, pembunuhan 29 orang, penggelapan 22 orang, dan 51 orang dari jenis pidana lainnya.
"Pemberian jumlah remisi yang diberikan ini bervariasi. Mulai dari 15 hari hingga maksimal 2 bulan," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (21/4/2022).
Lebih lanjut, pemberian remisi kemang diperuntukkan kepada napi yang memiliki perilaku yang baik. Ia menjabarkan untuk narapidana yang baru pertama kali mendapat remisi pertama hanya 15 hari. Itu untuk 92 orang.
Kemudian remisi sebulan dihadiahkan untuk sebanyak 475 narapidana. Lanjut sebanyak 126 narapidana yang mendapat remisi satu bulan 15 hari.
“Sisanya 28 orang dapat remisi maksimal 2 bulan,” terangnya.
Bagi 4 orang napi yang dapat remisi bebas, lanjut Riza, mereka diwajibkan melunasi denda subsider. Jika tidak denda digantikan dengan pidana kurungan.
“Kalau tidak dibayarkan dendanya. Maka harus kembali menjalani hukuman penjara dengan ketentuan,” tandasnya.
Jumlah napi di Lapas Bontang sebanyak 1.314 orang saat ini. Sekitar 593 orang tak menerima pemotongan masa tahanan lantaran belum memenuhi syarat.
Baca Juga: Desakan Ekonomi, Satu Keluarga Curi Pretelan Sumur Bor Milik Pertamina Hulu Sungai Sanga-sanga
"Napi kasus Tipikor tak ada dapat remisi karena mereka belum bayar denda," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Dr. Dave dan James Kawal Sengketa Tanah Kariangau: Harus Objektif dan Transparan
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas