SuaraKaltim.id - Sapi dari Sulawesi sudah boleh masuk Balikpapan untuk memenuhi pasokan dari Kota Minyak itu. Untuk diketahui, sebelumnya sapi asal Sulawesi sempat dilarang masuk ke Balikpapan karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sebelum dikirim ke Balikpapan, sapi-sapi tersebut harus dikarantina selama 14 hari di daerah asalnya. Kemudian, dilanjutkan karantina 4 hari lagi di Balikpapan.
“Kami sediakan lahan seluas 2 hektare untuk karantina tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Balikpapan Heria Prisni, melansir dari ANTARA, Kamis (26/5/2022).
Lahan tersebut milik Balai Karantina di Km 13 Jalan Soekarno-Hatta, Karang Joang. Karena ada karantina ini, maka dipastikan harga sapi akan naik daripada biasanya, sebab peternak atau pun pedagang perantara harus mengeluarkan biaya tambahan selama sapi di karantina.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan, Kamis 26 Mei 2022
Dia menjelaskan, setelah 4 hari di karantina dan tidak menunjukkan gejala mencurigakan dari PMK. Seperti sariawan, luka pada mulut dan kuku-kuku kaki, hingga demam dengan suhu tubuh 41 derajat celsius, maka sapi sudah boleh dibawa ke pemotongan, atau dibawa ke penggemukan.
"Untuk hari raya Idul Adha 1443 Hijriah mendatang, Balikpapan diperkirakan memerlukan 3.050 ekor sapi. Saat ini sudah dicadangkan sebagai sapi kurban itu sebanyak 1.100 ekor, sehingga masih terjadi kekurangan hingga 1.900 ekor lebih," bebernya.
Dia menuturkan, bila tidak ada wabah PMK tersebut, pasokan sapi untuk Kalimantan Timur (Kaltim) bakal didatangkan dari Nusa Tenggara, Jawa Timur, dan Sulawesi.
Daerah-daerah itu merupakan pemasok sapi tidak hanya untuk hari khusus seperti Idul Adha, tapi juga kebutuhan sehari-hari. Bahkan untuk Balikpapan saja, kebutuhannya mencapai lebih dari 5 ton per hari.
"Dari sapi potong (jagal) lebih kurang 30 ekor per hari ditambah dengan daging beku impor," imbuhnya.
Sementara wabah PMK ini belum teratasi, maka sapi dari Jawa dan Nusa Tenggara, juga dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, belum boleh masuk Balikpapan.
Berita Terkait
-
Pratikno Jadi Menteri Pertama yang Jajal Cek Kesehatan Gratis, Jalani Pemeriksaan Mata, Memori, hingga Stabilitas Kaki
-
Foto: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Makassar
-
Darurat! Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara Disebut Merusak Ekosistem hingga Memperburuk Kemiskinan
-
Punya Desain Ikonik, Nikmatnya Kuliner Rumah Makan Pondok Kelapa di Campalagian
-
Kemenko PMK Rencanakan Ekspor Bumbu Nusantara untuk Kebutuhan Katering Jemaah Haji 2025
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Awalnya Rugi, Kini Papua Global Spices Bisa Dapat Omzet hingga Rp50 Juta per Bulan
-
Pembangunan IKN Berlanjut: Istana Presiden 40 Persen, Kantor Otorita Rampung Maret
-
Gratispol SMA hingga S3 di Kaltim Dimulai, Disdikbud Mulai Data Pelajar dan Mahasiswa
-
MBG di Kaltim Diperluas, Menu untuk Anak Disabilitas Dirancang Khusus
-
Gelap, Patung Garuda di Embung Bandara IKN Banjir Komentar, Warganet: Banyak Setannya?