SuaraKaltim.id - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang memanggil 5 perusahaan sub kontraktor PT Wijaya Karya (Wika) karena melanggar Peraturan Daerah (Perda) terkait pekerja lokal. Pemanggilan itu dilakukan pada Selasa (31/5/2022) kemarin.
Kelima perusahaan rekanan itu, menggunakan pekerja asal luar melebihi ketentuan. Dari total 190 pekerja di 5 perusahaan itu, 101 orang adalah karyawan yang didatangkan dari luar daerah.
"Dari akumulasi 5 Sub kontraktor kami catat ada 190 pekerja. Sebanyak 101 di antaranya dari luar, dan hanya 89 pekerja lokal," kata Kepala Disnaker Bontang Abdu Safa Muha, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (1/6/2022).
Atas temuan itu, ia mengaku telah menegur para rekanan PT Wika itu. Kemudian, menyarankan agar merekrut tenaga kerja lokal 75 persen.
Hal itu sesuai Perda Nomor 10 tahun 2018, tentang Perubahan Atas Perda Nomor 1/2009 Tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja.
Dari hasil pertemuan tadi, ke-5 perusahaan dimita kembali membuka lowongan kerja agar proporsi karyawan didominasi dari warga Bontang.
"Dua perusahaan menyatakan siap untuk melaksanakan, sementara 3 lainnya menunggu keputusan manajemen," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan agar rekrutmen tidak hanya diperuntukkan helper atau buruh pembantu. Karena, menurutnya banyak profesi tenaga kerja di Bontang yang kompetitif dan handal untuk diberikan kepercayaan.
"Yang tiganya kita akan kejar terus. Saya juga minta untuk membuka rekrutmen hanya helper saja pasti akan dikembalikan berkasnya," sambungnya.
Baca Juga: Aceh Jadi Provinsi Pertama yang Gunakan Motor Listrik Gesits sebagai Kendaraan Operasional Pemda
Rapat tersebut dihadiri PT Wika serta kelima Sub Kontraktornya. Di antaranya PT Emira Energi, PT Silog, PT Saparate, PT Noiz, dan PT TPM.
Jaringan media ini juga meminta keterangan dari perwakilan PT Noiz, Rahman Wijaya. Menurutnya, perusahaan sudah menjalankan sesuai dengan amanat Perda Kota Bontang.
"Iya kami sudah ikuti semuanya. Kami pun juga sudah membuka rekrutmen dan didominasi oleh pekerja lokal," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, usai ditegur keras oleh Disnaker Bontang, PT Wika mengevaluasi sistem perekrutan tenaga kerja mereka.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membuka membuka lowongan kerja untuk masyarakat melalui Disnaker Bontang.
Tercatat ada 35 lowongan kerja yang dibuka untuk 6 posisi di PT Wika. Diantaranya 5 orang Pipe Fitter satu, 5 orang Pipe Fitter dua, Helper Piping 20 orang, Foreman Fitter Struktur 1 orang, Safetyman 2 orang, dan Millwiright 2 orang.
Berita Terkait
-
Wika Salim Sentil Video Klarifikasi Nadin Amizah: Kalau Nggak Cocok, Bisa Mengundurkan Diri Kok
-
THR Belum Cair? Disnaker Bangka Belitung Buka Posko Pengaduan, Ini Lokasinya!
-
Persahabatan Wika Salim dan Danang Pradana Sempat Renggang, Kini Kembali Akrab
-
Utang Jumbo, WIKA Sedang Alami Tekanan Finansial
-
Wajah Babak Belur Mirip Korban KDRT, Wika Salim Bingung Cari Penyebabnya
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
BBM Diprotes Warga, Rudy Masud Ngintip Isi Tangki SPBU
-
Efek THR dari Pemprov Kaltim: Kunjungan Museum Mulawarman Melonjak 50 Persen
-
12.950 Warga Kunjungi KIPP IKN dalam Sehari, Antusias Lihat Proyek Ibu Kota Baru
-
2.000 Warga Bontang Dapat Kesempatan Kuliah Gratis, Program Dimulai September
-
PW KAMMI Kaltimtara Desak Investigasi Dugaan BBM Oplosan di SPBU Samarinda