SuaraKaltim.id - Selama pandemi Covid-19 maupun selama perang Rusia dan Ukraina berlangsung, perdagangan luar negeri Kaltim tetap surplus. Hal itu disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor.
“Khusus di Kaltim, selama dua tahun terakhir Covid-19, Kaltim tetap surplus perdagangan luar negerinya,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (12/6/2022).
Ia mengatakan, surplus rata-rata di atas US$16 miliar per tahun. Angka itu juga menjadi simbol penghasilan Kaltim untuk devisa Indonesia.
Dominasi surplus tersebut ada di 2 sektor yang dimiliki Kaltim. Yakni batu bara dan perkebunan.
“Itu bersih, karena produksi batu bara, produk perkebunan (CPO), produk-produk pertanian dan kayu,” ucapnya.
Ia menegaskan, kondisi surplus Kaltim mengalami perbedaan dengan daerah lain yang justru mengalami minus. Daerah yang dicontohkan Isran ialah Jakarta.
“Dan kita bersyukur, karena Kaltim masih tetap eksis dalam kondisi defisit perdagangan Indonesia,” tuturnya.
Isran Noor juga membeberkan, surplus Jawa Barat (Jabar) hanya US$3,2 miliar, Jawa Tengah (Jateng) US$124 juta, termasuk Jawa Timur (Jatim).
“Tapi Kalimantan Timur, masih tetap unggul sebagai penghasil devisa negara,” tegasnya.
Baca Juga: IKN Nusantara Butuh 250 Ribu Pekerja, Rahmad Mas'ud Bakal Siapkan Pekerja Lokal
Kembali orang nomor satu di Benua Etam itu mengungkapkan, dampak pergolakan dunia, seperti konflik perang Rusia-Ukraina yang terjadi tak menimbulkan pengaruh. Justru katanya, ekspor Kaltim melonjak di momen tersebut.
Tahun ini saja sebutnya, rata-rata per bulan Kaltim mampu mengekspor komoditi unggulan sampai US$3,3 miliar.
Ia melanjutkan, jika setahun kondisi stabil seperti ini, makai Kaltim mampu menghasilkan US$40 miliar. Jika dikurangi biaya import, di mana pengeluaran untuk import sekitar US$10 miliar.
“Maka penghasilan Kaltim untuk bangsa ini melalui ekspor sekitar 30 miliar dollars Amerika,” bebernya.
Selain komoditi untuk energi seperti harga batu bara naik tajam, minyak dan kayu naik, juga CPO (crude palm oil/minyak mentah sawit) ikut naik.
“CPO kita adalah terbesar di dunia atau lebih dari 58 persen produk CPO dunia berasal dari Indonesia dan Kaltim ikut berkontribusi didalamnya,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
Terkini
-
IKN Terancam Karhutla: Dishut Kaltim Perkuat Zona Penyangga
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh 4,69 Persen, Industri Pengolahan Jadi Penopang
-
Cegah Pungutan Liar, Pemkot Bontang Gulirkan Kartu Pintar untuk Pelajar
-
Jadi Inspektur Upacara di HUT RI ke-80 IKN, Basuki: Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung
-
Gratispol Kaltim Belum Rampung, Unmul Minta Mahasiswa Sabar