SuaraKaltim.id - Sumbangan sektor perkebunan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pendapatan asli Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tren positif. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ujang Rachmad.
“Sektor perkebunan akan menjadi andalan Kalimantan Timur untuk perlahan-lahan menggeser ketergantungan terhadap sumber daya ekstraktif,” katanya, melansir dari ANTARA, Kamis (30/6/2022).
Ia mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, di 2021 lalu menunjukkan bahwa kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB Bumi Mulawarman adalah sebesar 4,97 persen.
"Setara dengan Rp 16,95 triliun, berdasarkan harga konstan," ucapnya.
Baca Juga: Nilai Ekspor Pertanian-Perkebunan Sumut Naik hingga 20 persen
Namun, berdasarkan harga berlaku, nilai PDRB subsektor perkebunan ini mencapai Rp 34,52 triliun atau naik sebesar Rp 4,5 triliun, atau naik 15,14 persen dari 2020 lalu.
Ia melanjutkan, juga dari data BPS, tercatat luas peruntukan lahan untuk perkebunan di Benua Etam mencapai 3,27 juta hektare.
"Dari total luasan tersebut, yang sudah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP) sekitar 2,75 juta hektare. Di mana, sekitar 1,28 juta hektare adalah perkebunan kelapa sawit aktif," jelasnya.
Angka ini, katanya, adalah bukti bahwa masa depan ekonomi Kaltim berada di sektor perkebunan.
Kendati demikian, perkembangan perkebunan kelapa sawit perlu dipastikan memberi keuntungan dengan tetap melindungi hak-hak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari masyarakat lokal.
Baca Juga: Stafsus Presiden Sukardi Rinakit Apresiasi Kontribusi PKT Jaga Ketahanan Pangan dan Keragaman Budaya
“Konsep inilah yang disebut dengan perkebunan berkelanjutan,” kata Manajer Senior Terestrial Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Niel Makinuddin.
Dengan tujuan mendorong terwujudnya pembangunan perkebunan berkelanjutan itu, YKAN, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammerbeit (GIZ), dan Climate Policy Initiative (CPI) bekerja sama dengan Disbun Kaltim, Disbun Berau Berau, serta para mitra kerja, berkolaborasi dalam program pembangunan perkebunan kelapa sawit rendah emisi di Kaltim sejak 2015 lalu.
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Perlindungan Konsumen, Keamanan Nuklir, serta Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup Jerman (BMU-IKI).
Selama 5 tahun program ini berjalan, tepatnya pada 2015-2021, telah tercapai sejumlah keluaran dari kolaborasi para pihak.
Keluaran tersebut selaras dengan 5 tujuan program Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Rendah Emisi, yaitu penguatan tata kelola, tata guna lahan dan kapasitas pemerintah untuk melakukan pengawasan, penguatan kapasitas masyarakat dalam menata lahan dan mengelola konflik untuk memperoleh manfaat dari perkebunan sawit.
Juga ada keluaran mengenai analisis sosio-ekonomi dan lingkungan yang mendukung pembuatan kebijakan; serta penyediaan rekomendasi kebijakan dan insentif bagi pemerintah daerah dan sektor swasta; dan kemudian terbentuknya forum multipihak sebagai ruang dialog untuk memberikan rekomendasi penyelesaian isu-isu perkebunan kelapa sawit.
Berita Terkait
-
Holding Perkebunan Nusantara Siap Implementasikan Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat
-
Kisah Agus Sugiri Tinggalkan Karier Kantoran untuk Jadi Petani
-
Kembangkan Fasilitas Virtual Reality, BUMN Ini Hemat Miliaran Rupiah
-
Geledah Sejumlah Rumah Terkait Korupsi IUP di Kaltim, KPK Bongkar 4 Brankas
-
Kompak Korupsi, Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Anaknya Diperiksa KPK Hari Ini
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Generasi Z hingga Baby Boomers: Isran-Hadi Dominasi Survei Poltracking
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye