SuaraKaltim.id - Tuntutan jalur evakuasi di kawasan industri kembali disuarakan pasca kejadian di Pabrik Kaltim 5 milik PT Pupuk Kalimantan (PKT).
Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris meminta, Pemkot Bontang dan perusahaan segera membangun rute evakuasi di wilayah Guntung.
Saat ini katanya, akses utama di Kelurahan Guntung masih bersinggungan dengan wilayah industri. Jalur itu dinilai kurang aman apabila terjadi bencana industri.
"Harus ada itu jalur alternatif. Saya dengar kan Pemkot ada merencanakan. Jadi tinggal disegerakan secepatnya," ujarnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Peduli Pendidikan, PKT Salurkan Beasiswa PKTPP 2022 bagi 48 Anak Bontang
Lebih lanjut pria yang kerap disapa AH ini juga menambahkan, masyarakat di seputaran perusahaan juga harus mendapatkan sosialisasi saat keadaan darurat.
Kemudian ia menegaskan, kebutuhan vitamin tambahan untuk masyarakat yang terkena dampak juga harus diberikan.
"Saya yakin perusahaan sudah punya program baik yang menyentuh masyarakat. Hanya tinggal ditingkatkan saja sosialisasinya," sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Anwar Nurddin mengatakan, anggaran untuk membuat jalur pintu masuk Kelurahan Guntung sudah tersedia.
Untuk diketahui, anggaran yang sudah disiapkan sekira Rp 900 juta. Baik itu untuk pembukaan lahan terlebih dahulu.
Baca Juga: PKT Sebut Stok Pupuk Subsidi Aman Pasca Ledakan Pabrik, Klaim Punya Cadangan 382.877 Ton
Sementara untuk pembangunan jalan beton rencananya akan meminta bantuan dari perusahaan. Saat ini dikatakan Anwar hanya menunggu kepastian pemilik lahan yang ingin menghibahkan tanahnya untuk jalan.
"Dana sudah siap. Kita nunggu saja ini pembuatan surat kesepakatan antara Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara dan pemilik lahan. Baru proyek itu bisa berjalan," ucapnya.
Ia menjelaskan, jalan nantinya terletak di dekat Hotel Equator dengan panjang sekira 800 Meter. Pihak PT PKT juga akan membantu pembangunan jembatan di sana.
Karena jalur baru nanti ada melintasi sungai Guntung. Hanya saja progres itu belum berjalan sebelum ada keputusan bersama.
PUPRK Bontang menunggu hingga Agustus 2022. Jika sampai tenggat waktu melampaui proyek bisa diundur. Karena mengingat efektivitas waktu pengerjaan.
"Kalau lewat Agustus pasti waktunya tidak cukup. Karena tinggal persetujuan warga saja," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Cara Aman Klaim Saldo Gratis, Klik Kumpulan Link DANA Kaget Aktif Terbaru Hari Ini
-
Rezeki Jumat Sebelum Gajian, 3 Link DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Isi Dompet Digitalmu
-
Partai Penutup Sarat Makna, Borneo FC Siap Hadapi Momen Perpisahan
-
10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Segera Klik!
-
Anak 6 Tahun di Samarinda Jualan Tisu dan Gores Mobil, Orang Tua Malah Menyuruh