Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 01 Agustus 2022 | 19:04 WIB
Para petugas kebersihan RSUD Taman Husada Bontang ikut rapat bersama menejemen. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Derita pekerja kebersihan atau cleaning service di RSUD Taman Husada Bontang bertambah. Bukan hanya gaji yang menunggak teryata jaminan kesehatan mereka juga tak aktif. 

Ayu, bukan nama sebenarnya, menuturkan jaminan kesehatan miliknya tak aktif. Hal itu baru ia tahu setelah mengantar anaknya berobat di Puskesmas pagi tadi, Senin (1/8/2022). 

Perusahaan tempat Ayu bekerja, PT Timorano Putra Mandiri belum menanggung biaya jaminan kesehatan untuk Ayu sebagai karyawannya. 

"Tidak aktif tadi pas saya pergi berobat untuk dua orang anak. Akhirnya saya bayar mandiri tadi. Meski tidak besar cuman kan harusnya BPJS Kesehatan saya aktif karena saya bekerja," katanya, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (1/8/2022). 

Baca Juga: Beredar Kabar Terjadi Kekerasan Antar Tahanan, Begini Kata Kalapas Bontang

Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Timorano Putra Mandiri, Febri Patompo mengatakan, untuk proses pembayaran BPJS Kesehatan terhambat lantaran data yang terinput bukan atas nama perusahaannya. 

Bulan Juni memang belum dibayar. Kemudian baru di Juli 2022 rencananya akan dibayarkan. Hal itu dikarenakan nama pembayaran itu masih memakai nama perusahaan lama. 

" Saya ragu membayar karena di BPJS Kesehatan itu nama perusahaan sebelumnya. Sementara di dua bulan ini saya pasti akan membayarnya sekaligus," terang Febri saat menghadiri rapat pagi tadi.

Menejemen RSUD Taman Husada Warning Kontraktor CS, Ditenggat Pekan Depan Bayar Gaji

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada memanggil PT Timorano Putra Mandiri sebagai perusahaan yang memegang kontrak bagi tenaga Cleaning Service, pada Senin (1/8/2022). 

Baca Juga: Anggota Dewan Bontang Dapat Aduan, Praktik Kekerasan Fisik ke Narapidana Masih Terjadi di Lapas

Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Taman Husada Bontang Viki Rizqi Riadis, mengatakan perusahaan harusnya bisa memberikan kepastian terhadap gaji pada CS. 

Tercatat ada 47 CS yang pembayaran gaji tertunggak mulai Juni dan Juli 2022 lalu. Secara resmi PT Timorano Putra Mandiri juga sudah diberikan Surat Peringatan pertama.

Sebagai perusahaan pemenang PT Timorano Putra Mandiri harusnya siap dengan menggunakan dana.

"Kita mau luruskan agar tidak melebar kemana-mana. Ini bicara soal hak pekerja yang harus cepat dibayarkan," katanya, dikutip di hari yang sama.

Selanjutnya, ia menyampaikan jika dalam tenggat waktu satu minggu kedepannya belum dibayarkan. Surat Peringatan kedua harus dikeluarkan. 

Jika tenggat waktu yang sudah diberikan belum membayarkan gaji dan tunggakan untuk pekerja CS. RSUD Taman Husada juga akan tegas mengeluarkan SP 3 dan perusahaan harus menerima konsekuensi. 

"Minggu depan kalau tidak membayar kami keluarkan lagi SP 2. Ajukan saja invoice nya proses secepatnya baru penuhi gaji para pekerja CS," sambungnya. 

Dikonfirmasi ditempat yang sama, Direktur PT Timorano Putra Mandiri, Febri Patompo mengatakan pembayaran akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Targetnya, pekan depan seluruh tunggakan sudah dilunasi termasuk 13 orang pekerja yang Tunjangan Hari Raya belum diterima utuh. Ia menampik apabila disebut perusahaannya tak memiliki dana.

"Kalau anggaran kami ada cuman kan harus berputar. RSUD juga komitmen untuk percepat pencairan jadi ada kejelasan juga," ucapnya.

Load More