SuaraKaltim.id - Inflasi di Bumi Mulawarman mengalani kenaikan 0,62 persen pada Juli kemarin. Kenaikan tersebut dipiicu pada kelompok pendidikan sebesar 1,31 persen.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, tercarar 0,47 persen. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Yusniar Juliana.
"Inflasi sebesar 0,62 persen ini berasal dari dua kota, yakni Kota Samarinda dengan inflasi 0,52 persen dan di Kota Balikpapan dengan inflasi sebesar 0,73 persen," ujarnya, melansir dari ANTARA, Selasa (2/8/2022).
Inflasi terjadi di sektor pendidikan yang cukup tinggi pada Juli. Katanya, karena sepanjang bulan lalu merupakan awal tahun ajaran baru.
Sehingga masyarakat harus berbelanja lebih untuk kebutuhan sekolah anak. Seperti seragam sekolah, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya.
Kelompok pendidikan inflasi 1,31 persen ini berasal dari 4 sub-kelompok. Yakni, subpendidikan usia dini dan pendidikan dasar dengan inflasi sebesar 1,84 persen.
"Kemudian sub-kelompok pendidikan menengah dengan inflasi cukup besar yang mencapai 3,35 persen, pendidikan tinggi tidak terjadi perubahan, dan sub pendidikan lainnya dengan inflasi 0,57 persen," ucapnya.
Kelompok yang menyumbang inflasi kedua terbesar adalah transportasi dengan andil sebesar 1,20 persen, berasal dari empat sub, yakni dari pembelian kendaraan dengan inflasi 0,96 persen.
Kemudian dari pengoperasian peralatan transportasi pribadi dengan inflasi 0,13 persen, jasa angkutan penumpang inflasi 4,13 persen, dan jasa pengiriman barang inflasi 5,26 persen.
Baca Juga: Selama Juli 2022, BPS Mencatat Inflasi di Jawa Tengah 0,51 Persen
Penyumbang ketiga adalah kelompok makanan, minuman, rokok dan tembakau yang inflasi 1,06 persen, yakni berasal dari makanan dengan inflasi 1,23 persen, minuman tidak beralkohol 0,53 persen, rokok dan tembakau dengan inflasi 0,19 persen.
"Pada Juli 2022 ada juga dua kelompok yang mengalami deflasi (penurunan harga), yakni kelompok pakaian dan alas kaki yang minus 0,06 persen, kemudian kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang minus 0,05 persen," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar