SuaraKaltim.id - Kelangkaan gas subsidi atau elpiji 3 kilogram (Kg) di Balikpapan cukup memprihatinkan. Sulastri, ibu rumah tangga (IRT) di Kota Minyak mesti berkeliling menggunakan sepeda motor dari satu pangkalan ke pangkalan lainnya, agar dapurnya tetap bisa mengepul.
"Sudah berapa pangkalan ini keliling belum dapat. Padahal kita ini cuma untuk masak saja. Butuhnya yang gas melon (elpiji 3 kg) aja," katanya kepada Suara.com, Rabu (10/8/2022).
Keperluan Sulastri sendiri hanya untuk memasak. Dia pun cukup heran dengan kelangkaan gas elpiji.
Padahal menurutnya sebagian warga di Balikpapan sudah ada yang memanfaatkan gas online atau jaringan gas. Terutama di daerah Balikpapan Tengah yang hampir seluruh warganya pakai gas yang dialirkan langsung ke tiap rumah.
"Iya bingung juga kenapa langka. Kalau saya lebih sering antre di SPBU yang jual gas. Harga Rp 18 ribu saja. Kalau ke warung-warung itu kadang bisa sampai Rp 30 ribu," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan Arzaedi Rachman menilai faktor kelangkaan gas elpiji salah satunya adanya peralihan dari gas non subsidi--12 kg dan 5 kg--ke gas subsidi 3 kg.
Lantaran selisih harga yang cukup jauh menjadi motif peralihan tersebut.
"Berdasarkan ketentuannya sudah diatur untuk yang 3 kg seperti ASN tidak boleh menggunakan. Termasuk restoran-restoran. Jadi nanti kita sidak ke pangkalan," katanya.
Ia juga tidak menampik bahwa kelangkaan juga dikarenakan maraknya pengecer yang menjual dengan harga tinggi. Mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu untuk gas elpiji 3 kg.
Hanya saja Pemkot Balikpapan tidak bisa memberikan tindakan lantaran tak mempunyai payung hukum.
"Tapi kita bisa survei mereka (pengecer). Dia beli di pangkalan dikasih harga berapa. Kalau melebih HET, maka pangkalan itu bisa kita beri tindakan," katanya.
Langkanya gas elpiji 3 kg memang mengherankan. Padahal Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menyalurkan setidaknya 17 hingga 18 ribu tabung gas elpiji 3 kg setiap harinya. Jumlah tersebut disebarkan ke 680 pangkalan dari 9 agen gas yang ada di Kota Minyak.
"Sebenarnya kalau sesuai aturan setiap pangkalan mesti menjual sesuai HET yang ditetapkan yakni Rp 19 ribu. Dan mereka hanya melayani satu orang itu satu gas untuk keperluan rumah tangga. Untuk UKM maksimal 2," kata Arga Satya, Sales Branch Manager Balikpapan Pertamina Patra Niaga.
Bahkan saat ini Pertamina sudah memberikan skorsing kepada 9 pangkalan yang dianggap lalai dalam mematuhi aturan yang ditetapkan. Mereka diberikan sanksi berupa tidak menerima distribusi dari agen selama dua pekan.
Kontributor: Arif Fadillah
Berita Terkait
-
Restoran Cepat Saji di AS Banyak Alami Kerugian, Imbas Dukung Israel?
-
Hooters Bangkrut, Para Pelayan Seksinya Kemana?
-
BCL Masak Rendang dalam Jumlah Besar, Gas Elpiji yang Digunakan Jadi Sorotan
-
6 Restoran di Malang untuk Halal bi Halal: Dari Nuansa Jawa Kuno Hingga Hidangan Internasional
-
Menilik Harga Mie di Restoran Nikita Mirzani, Laura Baru Perdana Nyoba Langsung Jatuh Cinta!
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
BBM Diprotes Warga, Rudy Masud Ngintip Isi Tangki SPBU
-
Efek THR dari Pemprov Kaltim: Kunjungan Museum Mulawarman Melonjak 50 Persen
-
12.950 Warga Kunjungi KIPP IKN dalam Sehari, Antusias Lihat Proyek Ibu Kota Baru
-
2.000 Warga Bontang Dapat Kesempatan Kuliah Gratis, Program Dimulai September
-
PW KAMMI Kaltimtara Desak Investigasi Dugaan BBM Oplosan di SPBU Samarinda