SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan Kutai Timur (Diskes Kutim) mengungkapkan saat ini ada 174 warga yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Rarusan kasus DBD itu merupakan data yang dihimpun sejak Januari hingga September kemarin.
Kepala Diskes Kutim, dr Bahrani Hasanal melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kutim, Muhammad Yusuf mengatakan, persebaran kasus DBD tersebut terdapat di beberapa wilayah pusat pelayanan kesehatan. Yakni, Puskesmas Teluk Lingga, Sangatta Utara 63 kasus, Sangkulirang 19 kasus, Wahau 2 kasus dan kecamatan lainnya rata-rata 1 kasus.
“Dari jumlah kasus ini, Sangatta Utara yang tertinggi bahkan dari kasus ini sudah ada yang meninggal 1 orang,” paparnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (4/10/2022).
Ia menambahkan, kasus DBD mengalami peningkatan karena terjadi peralihan antara musim panas dengan musim penghujan. Pun sebaliknya.
“Tidak hanya di Kutim yang mengalami peningkatan kasus DBD, hampir seluruh Kaltim mengalami. Untuk itu masyarakat perlu meningkatkan tindakan kewaspadaan dini DBD untuk mencegah KLB DBD,” sebutnya.
Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk pasti bertambah, sehingga kasus pun meningkat. Dirinya menjelaskan bahwa kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya.
Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan. Nyamuk DBD atau Aedes Aegypti juga pembawa virus demam kuning, chikungunya, dan demam Zika.
“Di Sangatta Utara kami sudah membentuk Jumantik anak sekolah bekerjasama dengan Kepala UPT Pendidikan, Guru UKS, dan sedang berjalan saat ini. Insya Allah wilayah kerja Puskesmas Teluk Lingga akan membentuk Jumantik anak sekolah juga karena ini efektif dan efisien,” tambahnya.
Sementara untuk Fogging selalu difokuskan dua kali jika ada kasus DBD dengan interval satu minggu. Gigitan nyamuk DBD dapat menyebabkan penyakit serius, setelah digigit gejala DBD tidak langsung muncul, penderita dapat mengalami demam tinggi 3 sampai 14 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh, muncul ruam kemerahan pada kulit dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Baca Juga: Antisipasi Persebaran DBD, Dinkes Kota Blitar Gencar Lakukan Fogging di Sejumlah Sekolah
“Mohon dukungan seluruh lapisan masyarakat mari bersama cegah penularan DBD dengan 3M plus, merujuk bila ada tanda gejala DBD,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
Terkini
-
Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
-
Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
-
Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
-
Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
-
Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur