SuaraKaltim.id - Antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite masih mewarnai tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Kota Bontang.
Dari pantauan jaringan media ini, antrean masih didominasi kendaraan thunder untuk roda dua. Sementara antrean mobil mayoritas SPBU bisa mencapai 100 meter.
Padahal, stok ketersediaan BBM Subsidi Pertalite terbilang cukup bahkan surplus. Tercatat, untuk data per September 2022 lalu dari jumlah 17.257 kiloliter, realisasi hanya 12.656 kiloliter.
Analisis Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah (Setda) Bontang, Anita Istiqaroh mengatakan, fenomena antrean sebenarnya bukan hanya terjadi di Kota Taman saja.
Hal itu dikarenakan banyaknya konsumen Pertamax yang beralih ke Pertalite. Mengingat harga selisih yang terbilang cukup tinggi perbedaan hingga Rp 4 ribu.
Tidak hanya itu, para penampung BBM subsidi yang kemudian dijual secara eceran juga masif. Misalnya seperti pembeli yang berulang.
"Padahal, skema pembatasan sudah ada. Cuman kan ada juga pembelian yang dilakukan secara berulang. Antrean terjadi karena di tengah kota hanya terdapat 3 SPBU, berbeda dengan daerah lain yang punya lebih dari itu," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (24/10/2022).
Dilanjutkan Anita, berbeda dengan skema pembatasan dari penjualan BBM Subsidi jenis solar. Saat ini antrean truk bisa diurai dengan mekanisme pembelian menggunakan fuel card.
Kendati demikian, pasokan dipastikan aman menjelang akhir 2022. Tercatat, ada sekitar 5 ribu kiloliter data per triwulan ke empat.
Baca Juga: Alami Gejala Hipotermia, Beberapa Peserta BCC 2022 Kelelahan Bahkan Ada yang Pingsan
"Solar juga aman hingga akhir tahun. Makanya, pengawasan juga tetap harus diberikan kepada distribusi BBM subsidi jenis pertalite," sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah, Pengawas SPBU Kopkar Jufri juga tidak menapik antrean selalu terjadi saat pasokan pertalite tersedia.
Untuk pengawasan, SPBU Kopkar tegas melakukan pembatasan bagi pengisi yang antre berulang. Karena, secara sistem akan terdeteksi masing- masing kendaraan yang antre.
"Kita batasi satu kendaraan hanya bisa antre satu kali. Kalau dia berani melakukan secara berulang tidak akan dilayani," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Honda Mobilio 2017, Mobil Irit dan Stylish Incaran Keluarga Indonesia
-
Tiga Pengurus KONI Samarinda Ditahan Terkait Korupsi Dana Hibah
-
4 City Car Bekas Paling Irit dan Hemat Perawatan, Cocok untuk Mobil Pertama
-
5 Daftar Mobil Bekas Paling Laris di Pasaran, Terkenal Hemat dan Fungsional
-
3 Peeling Wajah Lokal Terbaik, Efektif Jadikan Kulit Halus dan Glowing