SuaraKaltim.id - Gubernur Kaltim Isran Noor menyesalkan masih ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal itu diungkapkan Isran dalam sambutannya pada Upacara HUT Sumpah Pemuda di titik nol IKN, Jumat (28/10/2022),
“Masih ada yang tidak setuju, masih ada yang komentarnya miring, bahwa Ibu Kota itu belum saatnya pindah. Banyak. Di sini enggak ada, di sana. Hati-hati yang tidak setuju, bisa pendek umurnya,” ujar Isran dalam potongan video yang diunggah ulang oleh akun instagram @jakut.info, Sabtu (29/10/2022).
Isran mengungkapkan bahwa pihak yang tidak setuju pembangunan IKN karena alasan keadaan ekonomi negara. Padahal menurutnya, jumlah biaya untuk IKN tak seberapa dengan jumlah anggaran yang pernah dikeluarkan negara untuk covid-19.
Baca Juga: Penghapusan Pupuk Bersubsidi Dikeluhkan Petani Sawit di Kaltim
"Negara habiskan uang negara Rp1.000 triliun hanya urusi covid sontoloyo itu saja." ujarnya.
Isran Noor mengatakan, keberadaan IKN bukan hanya untuk kepentingan masyarakat Kaltim saja. Wilayah yang masuk IKN saat ini, kata Isran, bukan lagi menjadi aset atau milik Provinsi Kaltim.
“Karena wilayah ini adalah wilayah yang di lepas dari Provinsi Kaltim, jadi segi aset bukan aset Kaltim lagi, adalah aset yang diserahkan kepada negara dan bangsa,” ujar Isran Noor.
Menurutnya, keberadaan IKN bukan hanya untuk kepentingan masyarakat Kaltim, tapi kepentingan bangs asecara keseluruhan.
“Dari segi nilai kontribusi masyarakat Kaltim ini adalah yang kesekian kalinya. Keuntungan itu tidak ada secara pribadi masing-masing, tapi keuntungan bagi seluruh bangsa,” ujarnya
Baca Juga: Sandang Predikat National Lighthouse, Pupuk Kaltim Pastikan Dukung Terwujudnya Making Indonesia 4.0
Untuk itu dirinya memperingatkan, agar para pihak yang masih tidak menyetujui pemangunan IKN Nusantara untuk berhati-hati.
"Ini urusan bangsa. Kesal juga saya sebenarnya. Jadi hati-hati yang enggak setuju," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Isran juga mengapresiasi Mentri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang telah memprakarsai kegiatan kenegaraan itu.
“Betapa hebatnya secara resmi acara Kenegaraan yang dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara yang baru yaitui Peringatan ke-94 Sumpah Pemuda yang prakarsai Bapak Menpora,” katanya.
Sementara itu, Menpora dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda adalah upaya untuk menghadirkan sejarah masa lalu agar di renungkan.
“Di pelajari ditemukan kristalisasi pembelajaran kebaikkan untuk di jadikan teladan dan inspirasi penggerak langkah menuju visi bangsa yang besar,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Bos OIKN Serahkan Masalah Kereta Tanpa Rel ke Anak Buah
-
Pemindahan ke IKN Tinggal Tunggu Keppres Prabowo, Pemerintah: Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
-
Dicecar Soal Rencana Pindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara, RK: Kalau Ada yang Tertawakan Imajinasi, Lihat IKN
-
Kereta Tanpa Rel Dianggap Belum Layak, Kemenhub Mau Cari Transportasi Lain
-
Sosok Ayah Mesty Ariotedjo, Memiliki Latar Belakang Mentereng
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
Pilihan
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Malam Ini
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
-
Prabowo Mau Bangun Kampung Haji Indonesia di Mekkah
-
LIVE REPORT Kondisi SUGBK Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Bandara IKN Siap Sambut Penerbangan Komersial, Proyeksi 2026
Terkini
-
Tim Hukum Rudy-Seno Laporkan Oknum Paslon 01 Atas Dugaan Politik Uang
-
Fokus Penanganan Stunting, PPU Lampaui Target Nasional dengan Penurunan 11,55 Persen
-
Bandara IKN Siap Sambut Penerbangan Komersial, Proyeksi 2026
-
Bawaslu Temukan Pelanggaran Netralitas TAPPD, Pemkot Siapkan Tindak Lanjut
-
Bawaslu Bontang Tegaskan, Tuduhan Politik Uang Oknum RT Tidak Terbukti