SuaraKaltim.id - Arifuddin Arafa, selaku pemilik dari Cilelaki, warung yang dibakar, angkat bicara. Ia mengaku, teror yang dialami bukan kali pertama terjadi. Persoalan kepemilikan lahan dan obyek bangunan menjadi penyebab utama.
Ia menceritakan, dirinya telah menyewa bangunan yang terletak di Jalan WR Soepratman, Tanjung Laut tersebut sejak 2003 lalu dan baru berakhir pada akhir 2023 mendatang.
Namun di dalam perjalanannya, terjadi ‘perang dingin’ antara dirinya dengan seseorang yang membeli lahan tersebut pada 2010 lalu. Sebut saja Amir pria yang bersitegang dengannya itu. Kala itu Arifuddin diminta angkat kaki karena dituding melakukan penyerobotan.
“Di 2011 saya dilaporkan dan di pengadilan dianggap salah menempati hak orang lain. Kemudian saya banding dan menang. Lalu dia (Amir) mengajukan kasasi tetapi ditolak,” ungkapnya saat menghubungi KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (20/11/2022).
Kemudian terjadi teror yang dimulai Juli 2021 lalu yang kembali memintanya angkat kaki. Kemudian intensitas teror semakin meningkat, salah satunya adalah dengan menumpuk pasir di depan warung Cilelaki. Perbuatan itu dilakukan tersangka Sy (65).
Hingga pada akhirnya puncak teror terjadi pada Sabtu (19/11/2022) dini hari kemarin. Warung Cilelaki dibakar seorang pemuda berinisal Ir (31) atas perintah Sy. Keduanya kini sudah ditangkap jajaran Polres Bontang.
Arifuddin sempat mempertanyakan aksi teror yang dilakukan Sy kala menumpuk pasir di depan warungnya, dia menerima jawaban bahwa dia telah membeli lahan dan bangunan itu dari Amir. Namun Arifuddin tak yakin jika transaksi itu benar-benar terjadi.
“Saya minta bukti kalau sudah beli, tapi yang ditunjukkan hanya kuitansi. Alasannya belum lunas. Saya selidiki ternyata ada faktor lain, kemungkinan bangunan itu mau dibeli orang lain, tapi dengan syarat tidak ada yang tinggal atau sewa. Makanya ada teror,” ungkapnya.
Melihat teror tersebut, Arifuddin yakin Sy bukan dalang utama dari aksi pembakaran. Akan tetapi dia menduga Amir yang menjadi otak sebenarnya.
Baca Juga: Atlet Taekwondo Bontang Sumbang Medali Emas Pertama buat Kotanya
“Saya tentu punya malu kalau tinggal di bangunan yang bukan hak saya. Karena saya punya hak yakni masa sewa belum berakhir, makanya saya tetap tinggal. Karena benar, saya tidak takut walaupun diteror,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga