Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 16 April 2023 | 12:14 WIB
Ilustrasi garis polisi (Shutterstock)

SuaraKaltim.id - Aroma busuk menyengat dalam indra penciuman Rahmat. Bau tersebut sudah dia curigai berasal dari salah satu kamar Guest House.

Pria tersebut cukup lama mengelola Guest House di kawasan Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan.

Lantas dia pun mencoba menghampiri salah satu penghuni berinisial AM (36). Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 09.00 Wita, dia menanyakan aroma busuk yang diduga berasal dari kamar AM.

Kecurigaan Rahmat pun terjawab, setelah menemukan AM yang sudah tak bernyawa pada sore harinya.

Baca Juga: Stefan William Dikritik Tidak Peduli Anak, Apa Tanda-tandanya?

Di kamar itu terbaring AM di lantai. Dengan posisi terlentang dengan mengenakan jaket hoodie cokelat dan celana panjang biru. Kepalanya bersandar di bantal ungu dengan gambar Hello Kitty.

Rupanya AM tak sendiri meregang nyawa. Anaknya pun juga dipastikan meninggal dunia, dengan keadaan membusuk pada bagian kepala. Sementara kakinya sudah mulai membengkak. Sang anak berinisial M yang masih berusia 7 tahun itu terbaring di tempat tidur.

"Saya masih bertemu ibunya (AM) jam setengah sembilan pagi tadi. Saya panggil ibu itu karena ada bau menyengat dari dalam kamar. Apalagi ibu ini belum bayar sewa dua mingguan terakhir," kata Rahmat.

Ditambahkan Rahmat, pada pertemuan pagi hari itu, AM mengaku sang anak berada di dalam kamar. Sementara untuk urusan sewa akan diselesaikan selepas zuhur.

"Setelah zuhur saya sempat chat, AM juga masih merespon," kata Rahmat.

Baca Juga: Wulan Guritno tak Membantah Shalom Razade Bertemu Attila Syah Hanya Saat Butuh Saja, Singgung Soal Aksi yang Nol...

Dijanjikan akan menemui selepas zuhur, Rahmat pun mendatangi kamar tersebut. Dia yang sudah curiga ada sesuatu yang tidak beres, berusaha mendobrak bersama temannya. Tepat di kamar 212 itulah misteri aroma busuk itu terjawab.

"Tapi saya bawa teman. Pas saya dobrak ibu itu (AM) dalam posisi telentang di lantai tak bergerak, sementara anaknya ada di kasur ditutupi selimut. Kondisi anaknya sudah membusuk," lanjutnya.

Berdasarkan keterangan polisi, sang anak diperkirakan sudah meninggal beberapa hari yang lalu. Sebab, saat ditemukan sang anak sudah dalam kondisi membusuk. Sementara sang ibu berinisial AM (36) dipastikan belum lama meninggal.

Kepala Unit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan Iptu Hendri Saragih membenarkan adanya temuan dua mayat di sebuah guest di Balikpapan Selatan.

"Sementara masih dilakukan penyelidikan terkait penyebabnya. Saat ini jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum," kata Hendri.

Kejadian tersebut lantas membuat heboh warga RT 40 Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan tersebut.

Termasuk sebagian penghuni guest house lainnya yang mengenal AM dan M cukup ramah. Terlebih M, selayaknya anak seusianya yang selalu ceria. Bahkan ketika menyapa Rahmat selalu menggunakan bahasa Inggris.

"Kalau ngomong selalu pakai bahasa inggris. Anaknya juga ramah dan suka menyapa penghuni kamar yang lain," ungkap Rahmat.

Kabar meninggal AM dan M pun juga sampai ke Tiwi, yang merupakan sepupu AM. Dia menyebut M merupakan buah pernikahan AM dengan warga negara asing (WNA) asal Australia.

Setelah menikah dengan WNA Australia, Tiwi menyebut AM menikah lagi dengan pria keturunan Tiongkok dan dikarunia satu putri. Tiwi mengaku kali terakhir bertemu korban tiga bulan lalu. Menurutnya tak ada tanda-tanda sakit serius pada AM.

Setelah itu, Tiwi mengaku tak pernah lagi berkomunikasi dengan AM.

"Dia (AM) memang agak tertutup, jarang menceritakan masalahnya kepada keluarga," kata dia.

Kontributor : Arif Fadillah

Load More