SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan hari ini kembali mendeteksi 68 titik panas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami kenaikan ketimbang sehari sebelumnya yang terdeteksi di 33 lokasi.
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida.
"Sebaran 68 titik panas yang terdeteksi ini sudah diinformasikan ke pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," ujarnya, disadur dari ANTARA, Kamis (27/04/2023).
Sebanyak 68 titik panas tersebut terpantau mulai pukul 01.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita dan langsung diinformasikan ke instansi terkait. Terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar segera mendapat penanganan.
Sehari sebelumnya yang terdeteksi 33 titik panas, tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ada 20 titik, Kutai Kartanegara (Kukar) 7 titik, dan Kabupaten Berau terdapat 6 titik panas.
"Sedangkan 68 titik panas yang terpantau hari ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama," sebutnya.
Sebaran 68 titik panas yang terpantau hari ini berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutim ada 57 titik, Kukar 6 titik, dan Kabupaten Berau terdapat 5 titik panas.
Rinciannya adalah 5 titik yang terpantau di Kabupaten Berau tersebar pada empat kecamatan, yakni Kecamatan Kelay ada 2 titik, Kecamatan Sambaliung, Segah, dan Talisayan masing-masing 1 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
"Di Kukar yang terdeteksi 6 titik panas, tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Loa Kulu ada 3 titik, Marang Kayu, Muara Badak, dan Muara Kaman masing-masing 1 titik dengan tingkat kepercayaan menengah," tuturnya.
Baca Juga: Rentan Terjadi saat Cuaca Panas, Ketahui 3 Cara Mengatasi Heatstroke
Sedangkan 57 titik panas yang terpantau di Kutim, tersebar pada delapan kecamatan, yakni 11 titik di Kecamatan Bengalon, 6 titik di Kaubun, 3 titik di Busang, 6 titik di Kongbeng, 6 titik di Muara Wahau, 12 titik di Rantau Pulung, 9 titik di Sangatta Utara, dan 4 titik di Kecamatan Telen yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Dia menjelaskan, sebenarnya bulan ini masih musim hujan, namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan.
Sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus saling menjaga dan waspada.
"Kami mengimbau semua elemen masyarakat sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan
-
Prabowo Dorong Meritokrasi di TNI: Kualitas Jadi Tolok Ukur, Bukan Senioritas