Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 30 Mei 2023 | 17:55 WIB
Ilustrasi Sapi Kurban. (Freepik)

SuaraKaltim.id - Pada akhir Juni mendatang, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Hewan kurban, baik sapi maupun kambing bakal menjamur di setiap daerah, termasuk di Kutai Kartanegara (Kukar).

Tahun ini diperkirakan harga sapi dan kambing akan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Namun, peningkatannya tidak terlalu signifikan, hanya berapa persen.

"Tahun lalu dan tahun ini naiknya antara Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Aji Gozali, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (30/05/2023).

Untuk sapi dengan berat daging sekitar 75 hingga 80 kilogram, berkisar Rp 17-18 juta. Sedangkan harga di atas Rp 20 juta, bobotnya mulai 90 sampai 110 kilogram. Harga tersebut setara motor matic terbaru di tahun ini.

Baca Juga: Ahmad Dhani Blak-Blakan Dukung KPI Boikot Dewi Perssik, Cek Faktanya

Sementara itu, harga kambing di angka kisaran Rp 3 - 4 juta. Nominal ini naik sekitar 5 hingga 10 persen.

Di sisi lain, salah satu faktor kenaikan harga tak terlepas dari adanya wabah penyakit mulut dan kaki pada hewan kurban sejak tahun lalu.

"Karena ini kondisi kita masih transisi karena penyakit mulut dan kuku (PMK), kita anggap baru pemulihan," imbuhnya. 

Gozali memastikan, kebutuhan hewan kurban di Kutai Kartanegara dapat terpenuhi. Kuota sapi yang disediakan sebanyak 2.500 ekor dan kambing 1.500 ekor.

Berkenaan wabah penyakit PMK dan sejenisnya, Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar telah mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya melarang masuk hewan kurban dari Pulau Jawa.

Baca Juga: Cek Fakta: Terjerat Pasal Berlapis, Dewi Perssik Nekat Lakukan Hal Tak Terduga kepada Ketua RT

Sejumlah sapi yang didatangkan berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi disebut terhindar dari wabah penyakit hewan.

"Sapi (luar daerah) masuk ke Kalimantan Timur itu akan divaksin dosis 1, Pemkab Kukar yang akan memvaksin itu. Jadi kami cuma berjaga-jaga untuk antisipasi," tutupnya.

Load More