SuaraKaltim.id - Sistem pendidikan yang menyenangkan akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menumbuhkan kreativitas serta kemandirian. Hal itu ternyata menjadi sorotan DPR RI.
Disebutkan, pendekatan tersebut cuma bisa terwujud dalam ekosistem pendidikan yang bebas. Menurut Hetifah Sjaifudian, pendidikan tanpa adanya paksaan dalam proses belajar akan menyenangkan anak.
"Pendekatan itu hanya bisa terwujud dalam ekosistem pendidikan yang membebaskan, tanpa adanya paksaan dalam proses belajar mengajar," katanya, melansir dari ANTARA, Selasa (01/08/2023).
Dia melanjutkan, anak-anak didik harus memiliki kesempatan untuk belajar dan memahami keterampilan dengan cara yang tidak terpaksa.
Baca Juga: Masyarakat Adat Kaltim Tolak Rencana Pemerintah Migrasi 6 Ribu Warga Yogyakarta ke IKN
Baginya, sistem pendidikan perlu menekankan bagaimana peserta didik menjadi manusia berdaya dan memahami kehidupan sehari-hari dan bukan sekadar penguasaan baca-tulis dan berhitung semata.
Dia juga meyinggung soal pendidikan berkualitas. Menurutnya, pendidikan berkualitas dapat tercipta ketika semua pihak.
Termasuk orang tua diharap terlibat dalam memberikan dukungan dan menghargai perkembangan setiap anak.
Demi mewujudkan visi pendidikan yang berorientasi pada kreativitas dan kemandirian. Dia sendiri telah berdiskusi dengan anggota-anggota Komisi X DPR RI, serta pihak-pihak terkait untuk merancang pelatihan pendidikan.
"Pelatihan itu akan melibatkan komite-komite sekolah guna mengedukasi dan mendukung para orang tua dalam memahami arti penting memberikan ruang dan kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang tanpa tekanan," ucap anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur (Dapil Kaltim) itu.
Dia juga mengatakan sudah melakukan kunjungannya ke sejumlah kota di Kaltim. Seperti Samarinda, Tenggarong, Bontang, dan Balikpapan. Beberapa daerah itu menunjukkan Kaltim siap mengimplementasikan konsep pendidikan berorientasi kreativitas dan kemandirian.
"Kami akan mendukung penuh upaya-upaya positif itu dan meminta dukungan dari media untuk melaporkan setiap praktik yang mungkin tidak sejalan dengan visi pendidikan yang kami perjuangkan," lugasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Maladewa-nya Indonesia: Eksplorasi Surga Tersembunyi di Pulau Maratua
-
5 Rekomendasi Pompa Air Watt Kecil Terbaik 2025, Hemat Listrik dan Menyedot Efisien
-
Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak dan Perempuan, Prioritas Baru Bangsa
-
Penajam Dapat 10 Sekolah Baru, Pemerintah Pusat Genjot Infrastruktur Pendidikan Penyangga IKN
-
Ekspor Batu Bara Turun, Ekonomi Kaltim Tetap Tangguh Hingga Akhir 2025